Inilah Sejarah Lontong Cap Go Meh yang Telah Ada Sejak 250 Tahun Lalu, Kuliner Sajian Khas
Perayaan Cap Go Meh dilaksanakan tanggal 15 Cia-gwee sebagai penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek.
Kenapa di pesisir? Itu karena jalur laut,” jelas Agni.
Imigran China di pesisir Laut Jawa tinggal dan lalu mengadopsi kebudayaan setempat.
Seperti salah satunya dengan melihat tradisi kuliner ketupat lebaran dan opor ayam.
Sebagaimana pendatang, imigran China pun memperkenalkan segala jenis pengetahuan yang dibawa dari negeri asalnya.
“Budaya lontong itu kan budaya umat Muslim.
Di Lasem itu, itu ada lontong segi tiga. Itu gak beda jauh digunakan sama lontong China peranakan.
Itu kuliner kan saling serap dan saling pinjam (resep),” jelasnya.
Dalam perjalanannya, lontong Cap Go Meh pun bisa berbeda antardaerah.
Misalnya, di kawasan China Jakarta, Semarang, maupun Surabaya.
Jika di Jakarta, lontong Cap Go Meh biasanya menggunakan sayur lodeh sebagai teman menyantap lontong.
Sementara, di kawasan lain bisa berbeda.
“Pakemnya itu harus ada lontong dan opor ayam, sambel goreng jeroan, sama kerupuk udang,” ujar Agni.
Hingga saat ini, sajian ketupat Cap Go Meh pun menjadi bagian dari identitas budaya Cina Peranakan di Indonesia, terutama di Jawa.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perjalanan Sejarah di Sepiring Lontong Cap Go Meh".