Siapa Prabu Siliwangi dan Kian Santang? Peninggalannya Diduga Ditemukan di Garut, Namanya Masyhur

Nama Prabu Siliwangi sudah dikenal di Tanah Sunda. Prabu Siliwangi diyakini sebagai Raja Kerajaan Sunda (Pakuan Pajajaran) atau Sri Baduga Maharaja.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yongky Yulius
Istimewa
Siapa Prabu Siliwangi dan Kian Santang? Peninggalannya Diduga Ditemukan di Garut, Namanya Masyhur 

TRIBUNJABAR.ID - Nama Prabu Siliwangi sudah dikenal di Tanah Sunda.

Prabu Siliwangi diyakini sebagai Raja Kerajaan Sunda (Pakuan Pajajaran) atau Sri Baduga Maharaja.

Tidak sedikit yang menyebut Kerajaan Sunda sebagai Kerajaan Pajajaran.

Baca juga: Benda Prasejarah Ditemukan di Garut, Peninggalan Prabu Siliwangi dan Kian Santang?

Baca juga: Ustaz Keturunan Prabu Siliwangi Ini Sering Lawan Dukun Santet, Ditegur Menag karena Tak Pakai Masker

Nama kerajaan pada zaman dahulu kerap disebut dengan nama ibu kotanya.

Saat itu Ibu Kota Kerajaan Pajajaran adalah Pakuan Pajajaran atau yang saat ini dikenal sebagai Kota Bogor.

Dikutip dari berbagai sumber, Kerajaan Sunda didirikan pada 923 oleh Sri Jayabhupati.

Hal itu berdasarkan Prasasti Sanghyang Tapak.

Selama masa kepemimpinannya, Prabu Siliwangi disebut sebagai raja yang membawa kerajaan dalam masa keemasan.

Adapun yang menyebut Prabu Siliwangi sebenanrya adalah gelar untuk raja-raja Sunda.

Sekretaris Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan, Mamun De Hok (tengah), bersama ahli sejarah dan kepurbakalaan, Warjita (kanan) dan juru pelihara di lokasi penemuan batu yang diduga peninggalan Prabu Siliwangi.
Sekretaris Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan, Mamun De Hok (tengah), bersama ahli sejarah dan kepurbakalaan, Warjita (kanan) dan juru pelihara di lokasi penemuan batu yang diduga peninggalan Prabu Siliwangi. (Istimewa)

Prabu Siliwangi memiliki anak bernama Kian Santang.

Anak tersebut adalah buah hati dari pernikahannya dengan Subang Larang.

Prabu Siliwangi disebut bertemu Subang Larang saat mengunjungi Pesantren Quro yang masih berada dalam wilayah Kerajaan Sunda.

Peninggalan-peninggalan Prabu Siliwangi diduga ditemukan di Garut.

Sebuah batu yang diduga peninggalan Prabu Siliwangi dan Kian Santang dinamakan Batu Nungku.

Peninggalan Prabu Siliwangi

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut (Disparbud) menemukan benda prasejarah yang kemungkinan merupakan peninggalan dari Prabu Siliwangi.

Sekretaris Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan, Mamun De Hok, mengatakan, artefak berupa batu tersebut ditemukan di perbukitan Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut.

"Saat ini kita masih terus meneliti benda-benda prasejarah yang ditenggarai peninggalan Prabu Kian Santang atau Prabu Siliwangi. Salah satu benda yang kita teliti ini di antaranya Batu Nungku,” katanya, Rabu (24/02/2021).

Mamun menjelaskan, dengan ditemukannya batu prasejarah ini nantinya wilayah penemuan berpotensi menjadi kawasan destinasi baru wisatawan.

"Ke depan kita akan bangun wisata budaya dengan latar belakang legenda Raden Kian Santang dan Prabu Siliwangi, karena ini sangat potensial. Kita akan beri nama Bukit Kian Santang," ucap Mamun.

Baca juga: Ghozali Siregar Susul Omid Nazari Tinggalkan Persib Bandung: Hatur Nuhun Buat Persib

Baca juga: Disbudpar: Laporkan Saja Kalau Masih Ada Pengusaha yang Melanggar Perwal 

Keindahan dari perbukitan tempat ditemukannya batu tersebut memiliki potensi kuat untuk bisa dijadikan spot khusus bagi wisatawan.

Dari bukit tersebut terlihat jelas hamparan kawasan Limbangan dan Malangbong.

Batu prasejarah ditemukan di Garut, diduga peninggalan zaman Prabu Siliwangi dan Kian Santang.
Batu prasejarah ditemukan di Garut, diduga peninggalan zaman Prabu Siliwangi dan Kian Santang. (Istimewa)

"View lembah alam perbukitan sehingga dari atas bukit tampak terlihat hamparan wilayah perkotaan, Limbangan, dan Malangbong nantinya akan menambah daya tarik wisatawan,” katanya.

Sementara itu ahli sejarah dan kepurbakalaan Warjita mengatakan, batu tersebut diduga sebagai hasil dari budaya tradisi megalitik prasejarah.

Warjita menyebut penemuan batu tersebut baru dugaan, karena perlu diteliti terlebih dulu oleh arkeolog.

Baca juga: Omid Nazari Tinggalkan Persib Bandung, Padahal Baru Saja Tanda Tangani Kontrak Baru

"Fungsinya sebagai media pemujaan, ibadah atau permohonan kepada leluhur untuk kesuksesan atau keberhasilan dalam bertani, misalnya. Tapi ini baru dugaan karena belum dilakukan penelitian arkeologis oleh tim arkeolog Jawa Barat," katanya. (TribunJabar.id)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved