Ramadhan 1442 H

Apa itu Bulan Ramadan? Berikut Pengertian dan Penjelasan Arti Katanya Lengkap dengan Keutamaannya

Mengingat bulan suci Ramadan dilaksanakan setiap tahunnya, tidakkah muncul pertanyaan dibenak, apa itu bulan Ramadan?

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Pixabay
Ilustrasi bulan Ramadan 

TRIBUNJABAR.ID - Tak lama lagi kita akan memasuki bulan Ramadan.

Umat muslim tentu sudah mengenal pada bulan Ramadan diwajibkannya puasa sebulan penuh.

Mengingat bulan suci ini dilaksanakan setiap tahunnya, tidakkah muncul pertanyaan dibenak, apa itu bulan Ramadan?

Apakah ada pengertian bulan Ramadan ?

Baca juga: Definisi Puasa Ramadan Dijelaskan dalam Al Quran, Ini Ayat Dasar Puasa Ramadan, Jaminannya Surga

Secara etimologi, arti kata Ramadan dari bahasa Arab رمضان‎ yang romanisasikan sebagai Ramadhan atau Ramazan.

Dilansir dari hadist Muslim Ibn Habaj Abul Hussain, akar kata bahasa Arab ramida atau ar-ramad artinya panas yang menyengat atau kekeringan.

Ramadan tak selalu bertepatan dengan musim panas, namun arti kata panas menyengat tersebut merupakan kiasan.

Sebab, pada bulan Ramadan orang berpuasa, tenggorokan kering hingga terasa panas kehausan.

Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam setelah bulan Rajab.

Bulan Ramadan diawali dengan penentuan hilal yang dapat dilihat dari munculnya bulan sabit penanda bulan baru.

Ilustrasi
Ilustrasi (tribunnews.com)

Baca juga: Voice of Ramadan 2021 Digelar Nasib Nissa Sabyan dan Ayus Jadi Juri Dipertanyakan, Ini Kata Pengamat

Baca juga: Bacaan Doa-doa Menyambut Bulan Rajab 1442 H, Berdoa Umur Panjang agar Raih Pahala di Bulan Ramadhan

Allah SWT memuliakan dengan banyaknya keutamaan bulan Ramadan.

Satu di antara yang tak bisa lepas di bulan Ramadan yakni puasa Ramadan.

Pada bulan Ramadan, umat muslim puasa yang artinya menahan dari segala sesuatu yang membatalkan puasa.

Artinya, umat muslim dilarang minum dan makan apapun itu, merokok dan berhubungan seksual mulai terbit hingga terbenamnya matahari.

Seperti namanya, di bulan suci ini juga diperintahkan menghindari perbuatan-perbuatan dosa untuk menyempurnakan pahala puasa.

Selain puasa, masih banyak hal atau keutamaan di bulan Ramadan.

ilustrasi puasa
ilustrasi puasa ()

Beberapa antaranya terjadi peristiwa turunnya Al Quran pertama kalinya, malam Lailatul Qadar dan bulannya bertaubat.

Allah SWT membukakan pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka agar banyaknya orang beriman lebih banyak ibadah dan mengerjakan amalan-amalan baik.

Berikut ini TribunJabar.id rangkum keutamaan-keutamaan bulan Ramadan, dilansir dari berbagai sumber.

# Pahala 1.000 kali lipat

Pada bulan puasa Ramadhan keutamaannya adalah Allah SWT akan melipatgandakan amalan kebaikan hingga 1.000 kali lipat.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

"Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku.

Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.

Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.

Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi." (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Baca juga: Doa-doa Nabi Hud AS Dakwahnya kepada Kaum Aad Ingkar Menyembah Berhala Dijelaskan dalam Al Quran

Baca juga: Ketika Dapat Perlakuan Baik dari Orang Lain Ucapkan Lafadz ini, Anjuran Rasulullah, Ini Hadis-nya

# Dibebaskan dari Api Neraka

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

"Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan."

Hadis ini datang dari HR. Al Bazaar, dari Jabir bin ‘Abdillah. Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (10/149) mengatakan bahwa perowinya tsiqoh (terpercaya). Lihat Jaami’ul Ahadits, 9/224.

# Dikabulkan doa-doanya

Ilustrasi
Ilustrasi berdoa (SpiritualRay)

Kelanjutan dari hadis di atas, selain dibebaskan dari api neraka, bahwa muslim yang berpuasa juga memanjatkan doa yang akan dikabulkan doanya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

"Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi." (HR. At Tirmidzi no. 3598. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan).

# Adanya malam kemuliaan Lailatul Qadar

Berikut keutamaan puasa Ramadhan yang juga tak luput adalah adanya malam Lailatul Qadar, pahala umat muslim pun akan dilipatgandakan.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3).

Inilah pula janji Allah SWT yang hendaknya membuat muslim takjub dan semangat.

Ibadah di malam Lailatul Qadar lebih baik dari ibadah di seribu bulan lamanya.

Allah SWT juga berfirman dalam surat Ad Dukhan: 3.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

”Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3).

Dikutip dari muslim.or.id, Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah menjelaskan yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr.

# Nuzulul Quran

Nuzulul Quran merupakan satu di antara peristiwa besar terjadi pada bulan Ramadan.

Yakni Alquran pedoman dan petunjuk umat manusia diturunkan pertama kali kepada Rasulullah SAW.

Meski waktu turunnya Alquran masih berbeda pendapat, namun banyak yang menyebut terjadi pada 17 Ramadan.

Ada pula yang berpendapat Alquran turunkan di malam Lailatur Qadar.

Namun kebanyakan di antaranya sepakat Nuzulul Quran terjadi pada 17 bulan Ramadhan.

Nuzulul Quran berdasarkan etimologi berasal dari kata 'Nazala'.

Nazala dalam bahasa Arab itu artinya diturunkan.

Semua penurunan Alquran melewati Malaikat Jibril.

Sebagaimana diketahui Malaikat Jibril merupakan Malaikat penyampai wahyu Allah SWT.

Dalam hal inilah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu yakni firman Allah (Alquran) kepada Rasulullah SAW.

# Dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu neraka

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

"Jika masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibukan, pintu-pintu Jahannam ditutup dan setan-setan pun diikat dengan rantai." (HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079)

# Umrah di bulan Ramadhan berpahala

Bila di bulan Ramadhan seorang muslim hendak berumrah, maka pahalanya senilai dengan haji.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).

Dalam lafazh Muslim juga disebutkan,

فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً

“Umrah pada bulan Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Muslim no. 1256)

# Dijanjikan surga Ar Rayyan

Ilustrasi Kopibrik Surga
Ilustrasi Kopibrik Surga ()

Allah SWT akan membukakan pintu surga yang istimewa, khusus bagi muslim yang mengerjakan ibadah puasa Ramadhan.

Salah satu surga yang disediakan Allah SWT itu adalah bernama Ar Rayyan.

Sebagaimana hadis dari Bukhari dan Muslim.

“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut Ar-Rayyan.

Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya.

Nanti orang yang berpuasa akan diseru: ‘Mana orang yang berpuasa’. Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya.

Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved