Tarsimah Serba Kekurangan, Cuma Bisa Dengar Tetangga Ramai-ramai Beli Mobil Setelah Jadi Miliarder
Tak semua warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menjadi miliarder. Masih ada yang lain yang hidup dalam kekurangan.
Ada yang tinggal di luar kota.
"Ya, seadanya bertahan. Melihat tetangga pada jual tanah, saya tidak bisa apa-apa, tidak punya lahan untuk dijual juga," ucapnya sambil bersandar di pintu masuk.
Pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Imron, mengatakan, sebelumnya ada 288 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT di Desa Sumurgeneng.
Namun, setelah diverifikasi atas viralnya kampung miliarder, ditemukan 27 KPM yang dianggap sudah mampu karena telah menjual lahan ke Pertamina.
Warga yang dianggap sudah mampu dicoret sebagai penerima BPNT melalui aplikasi sistem informasi kesejahteraan sosial next generation (SIKS-NG).
Baca juga: ADA APA? Batu-batu di Situs Cagar Budaya Gunung Padang Cianjur Disikat Satu Per Satu
"Sudah diverifikasi oleh petugas, yang mendapat ganti untung lahan harus dikeluarkan dari penerima BPNT," ucap Imron.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Sumurgeneng memborong 176 mobil setelah mendadak jadi miliarder hasil pencairan penjualan tanah untuk proyek kilang minyak grass root refinery (GRR).
Mobil yang dibeli warga di antaranya Innova, Honda HR-V, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero, dan Honda Jazz.
Ada 840 KK warga Desa Sumurgeneng.
Namun, hanya 225 KK yang lahannya dibeli Pertamina.
Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu.
Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta, paling banyak Rp 26 miliar.
Namun, rata-rata warga menerima Rp 8 miliar. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Ada Warga Miskin di Kampung Miliarder Tuban, Tarsimah Hidup Andalkan Bantuan Sosial