Longsor Bikin Akses Masuk Objek Wisata Terasering Panyaweuyan jadi Satu, Padahal Dulu Tiga Jalur

Dampak banyaknya bencana longsor di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka dalam beberapa hari terakhir

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ichsan
Instagram @pos_jabar
Terasering Panyaweuyan 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id,  Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Dampak banyaknya bencana longsor di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka dalam beberapa hari terakhir, membuat akses menuju objek wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka hanya bisa dilalui satu jalur.

Padahal sebelumnya, objek wisata yang menawarkan panorama alam yang indah itu memiliki tiga akses pintu masuk.

Camat Argapura, Dede Sunarya mengatakan tiga jalur menuju Panyaweuyan bisa dilalui melewati Desa Sukasari Kaler, Desa Cibunut dan Desa Argamukti.

Namun, semenjak adanya longsor pada pekan lalu, jalur dari dua desa yang disebut terakhir belum bisa diakses baik roda dua maupun empat.

"Saat ini, termasuk akses dari Cibunut menuju Panyaweuyan atau terkenal dengan jalur Jatilima belum bisa dilalui baik kendaraan roda dua maupun roda empat," ujar Dede, Sabtu (20/2/2021).

Kemudian, jelas dia, akses untuk menuju  Panyaweuyan dari Desa Argamukti juga sama belum bisa lalui.

Penyebabnya sama, yaitu adanya batu besar yang masih melintang di badan jalan akibat longsor.

"Namun, saat ini tim dari BPBD, Satpol PP, pemerintah desa masih mengupayakan pembukaan jalan, minimal bisa dilalui kendaraan bermotor, meski kendaraan mobil masih sangat riskan," ucapnya.

Baca juga: DAFTAR LENGKAP Jalan Tol di Jakarta yang Terendam Banjir, PT Jasa Marga Minta Warga Waspada

Oleh karena itu, untuk tetap menghidupkan sektor wisata, saat ini dan kemarin pihaknya telah sepakat bersama tiga pemerintahan desa.

Bahwa, akses jalan menuju Panyaweuyan hanya melalui Desa Sukasari Kaler.

"Para wisatawan juga saat ini harus waspada dan berhati-hati dengan kondisi cuaca yang ekstrem. Jika hujan lebat terjadi, jangan memaksakan berwisata di area Panyaweuyan, karena ditakutkan longsor susulan terjadi," jelas dia.

Seperti diketahui, longsor terjadi pada Sabtu (12/2/2021) pekan lalu di kawasan Kecamatan Argapura tepatnya di dua desa, yakni di Desa Tejamulya dan Argamukti.

Longsor membuat akses menuju wisata Panyaweuyan Majalengka tidak bisa dilalui karena banyak material longsor seperti tanah dan bebatuan melintang di badan jalan.

Sementara, jalur Jatilima yang berada di Desa Cibunut masih ditutup akibat labilnya tebing-tebing di kawasan tersebut.

Baca juga: Sosok Anak Perempuan Tukul Arwana, Wajahnya Cantik tapi Jarang Tersorot, Ini Fotonyaa

Petugas Bubarkan Pengunjung yang Ngotot Berwisata di Panyaweuyan Argapura Majalengka
Petugas Bubarkan Pengunjung yang Ngotot Berwisata di Panyaweuyan Argapura Majalengka (tribunjabar/eki yulianto)

Petugas Bubarkan Pengunjung yang Ngotot Berwisata di Panyaweuyan Argapura Majalengka

Petugas gabungan dari TNI-Polri, Satpol PP dan pihak pemerintah Kecamatan Argapura membubarkan pengunjung yang memaksa berwisata di objek wisata Panyaweuyan, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Sabtu (26/12/2020).

Padahal sebelumnya, petugas sudah menyekat di sejumlah titik agar para pengunjung yang hendak berwisata tidak datang ke lokasi

Namun, ketika berpatroli di titik lokasi, masih banyak wisatawan yang berkerumun.

Pantauan Tribun, puluhan pengunjung yang hendak berlibur itu, satu per satu diminta meninggalkan lokasi wisata.

Petugas meminta warga tidak keluar rumah selama masa pandemi virus Corona.

Apalagi, di Majalengka sendiri seluruh objek wisata sedang menutup diri.

Hal itu sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Majalengka No.204/090/Satgas.

Rata-rata pengunjung, banyak yang berasal dari luar kota.

Tak jarang, wisatawan lokal pun datang untuk sekadar menikmati sejuknya udara Panyaweuyan.

Memimpin pembubaran oleh petugas gabungan, Wakapolsek Argapura, Ilham SS Dinata mengatakan pihaknya harus menjalankan instruksi sesuai pimpinan terkait pembubaran pengunjung yang rentan berkerumun.

Disampaikannya, banyak wisatawan yang nekat datang, meski pihaknya sudah menyekat di dua jalur menuju wisata di Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura itu.

"Jadi pengunjung itu mencari jalan yang tidak kami hadang. Mereka memaksa masuk meski sudah ada imbauan spanduk-spanduk di sejumlah titik. Terpaksa kami bubarkan," ujar Ilham, Sabtu (26/12/2020).

Kendati demikian, pembubaran itu tetap mengedepankan perbuatan yang humanis.

Dengan tegur sapa, senyum dan salam kepada para pengunjung.

Dirinya menyampaikan, akan terus melakukan pembubaran jika masih ada masyarakat yang nekat berlibur di tengah pandemi Covid-19 sekarang.

Mengingat hingga saat ini Kabupaten Majalengka masuk zona orange Covid-19 dengan kewaspadaan level 3 atau sedang.

Terlebih, Pemerintah Daerah Majalengka mengambil kebijakan untuk tidak membuka seluruh objek wisata selama libur tahun baru.

"Padahal sudah ditutup sementara tapi masih tetap saja banyak pengunjung, pembubaran tentu akan terus kita lakukan," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved