DLHK Sumedang Kekurangan Puluhan Truk Sampah, Pengangkutan Sampah Tidak Optimal
Kabupaten Sumedang hingga masih kekurangan puluhan mobil truk untuk melayani pengangkutan sampah dari semua kecamatan.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sumedang hingga masih kekurangan puluhan mobil truk pengangkut sampah dari semua kecamatan.
Akibatnya, pelayanan pengangkutan sampah dari total 26 kecamatan di wilayah Kabupaten Sumedang dinilai masih tidak optimal hingga harus menambah rit pengangkutan.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sumedang, Tatang Muchidin, mengatakan, untuk saat ini, DLHK hanya memiliki 14 truk untuk mengangkut sampah dari 26 kecamatan tersebut.
"Ya iya (kekurangan), 26 kecamatan dilayani 14 truk, bagaimana? Idealnya, tiap kecamatan minimal dilayani oleh 2 truk, baru persoalan sampah bisa terselesaikan," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Jumat (19/2/2021).
Untuk itu, kata Tatang, agar layanan pengangkutan sampah sampah bisa maksimal, seharusnya DLHK memiliki 52 unit truk. Artinya, saat ini DLHK masih kekurangan 38 unit truk pengangkut sampah.
"Kami sudah mengusulkan penambahan truk, pada tahun 2021 ini kami mengusulkan pengadaan ke Pemprov Jabar 15 unit, tapi tidak turun, tidak dipenuhi. Kemudian APBD Sumedang 3 unit, tapi turun satu," kata Tatang.
Selain itu, pihaknya sudah mengajukan penambahan truk pengangkut sampah tersebut ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebanyak 5 unit.
"Tapi sampai saat ini belum ada jawaban," ucapnya.
Baca juga: Belasan Truk Pengangkut Sampah Jadi Rongsokan, Sampah di TPS Pasar di Subang Semakin Menggunung
Padahal, kata Tatang, dengan adanya masalah kekurangan truk pengangkut sampah tersebut, layanan pengangkutan sampah di 26 kecamatan tidak optimal karena per harinya, DLHK harus mengangkut sampah, rata-rata 345 ton per hari.
"Kadang-kadang kalau sampah terlalu numpuk, kita harus menambah rit pengangkutan. Idealnya kan hanya 2 rit dari satu TPS untuk dibuang ke TPA Cibeureum dari mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB," kata Tatang.
Tatang mengatakan, terkadang pihaknya juga harus mengangkut sampah itu menjadi 3 rit dengan adanya masalah kekurangan truk pengangkut sampah tersebut.
"Kalau 3 rit, truk sampah bolak balik mengangkut sampah dari pukul 06.00 WIB, bisa sampai pukul 22.00 WIB, jadi tidak manusiawi. Tapi itu terpaksa kita lakukan kalau sampah terlalu banyak," ucapnya.
Baca juga: SESAAT LAGI Live Streaming TV Bersama Sinetron Ikatan Cinta, Al dan Andin Kali Ini Sedih
Baca juga: Pemkot Sukabumi Kembali Melakukan Recofusing Anggaran, Ini Sektor yang Jadi Perhatian