SOSOK Marie Thomas yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Rabu 17 Februari 2021, Ini Statusnya

Jika Anda memakai Google, maka akan melihat tulisan dengan gaya berbeda di berada pada hari ini, Rabu 17 Februari.

Editor: Giri
Tangkapan layar
Google Doodle hari ini memperingati ulang tahun ke-125 Marie Thomas yang merupakan dokter perempuan pertama Indonesia. 

TRIBUNJABAR.ID - Jika Anda memakai Google, maka akan melihat tulisan dengan gaya berbeda di berada pada hari ini, Rabu 17 Februari.

Tulisan Google hanya menampilkan huruf G--GLE. Dua huruf lainnya digantikan dengan lampu dan seorang wanita sedang menggendong bayi.

Anda penasaran siapa wanita itu?

Jika Anda mencempelkan kusor di gambar doodle, maka akan muncul tulisan, "Ulang Tahun Ke-125 dr. Marie Thomas".

Siapa dia? 

Google hari ini memang turut memperingati hari ulang tahun dr Marie Thomas yang lahir di Likupang, Minahasa, Sulawesi Utara, 17 Februari 1896.

Marie Thomas meninggal di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 10 Oktober 1966 di usia 70 tahun.

Dia lulus dari Sekolah Pendidikan Dokter Hindia Sekolah tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) pada tahun 1922.

Perlu diketahui, STOVIA atau sekolah kedokteran masa Hindia Belanda dibentuk pada 1 Maret 1902.

Pada awal abad ke-20, dokter-dokter lulusan STOVIA menjadi pionir dalam bidang penelitian kedokteran di Indonesia.

STOVIA berhasil mencetak banyak dokter-dokter yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Persib Bandung Lepas Zulham Zamrun dan Fabiano Beltrame, Kontraknya Sempat Diperpanjang Dua Bulan

Baca juga: Virgo Harus Menguras Tabungan, Ramalan Zodiak Keuangan Rabu 17 Februari 2021 Hari Ini

Lewat STOVIA, semangat kebangkitan nasional terbentuk dan pada masa itu dikenal sebagai masa kebangkitan nasional.

Selain itu juga menjadi masa yang penting bagi pendidikan kedokteran di Indonesia.

Awalnya sekolah kedokteran STOVIA, hanya menerima murid laki-laki saja.

Namun, pada 1912 masuk seorang perempuan asal Sulawesi Utara bernama Marie Thomas ke STOVIA.

Ia merupakan perempuan pertama Indonesia yang masuk ke sekolah kedokteran STOVIA Jakarta tersebut.

dr Marie Thomas menjadi Google Doodle hari ini Rabu 17 Februari 2021
dr Marie Thomas menjadi Google Doodle hari ini Rabu 17 Februari 2021 (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Dokter perempuan pertama

Dalam buku Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sulawesi Utara (1978) karya Bambang Suwondo, di daerah Minahasa sudah sejak sebelum kedatangan bangsa barat kaum wanita dipandang sederajat dengan kaum laki-laki.

Di sekolah yang diselenggarakan Zending maupun pemerintah, terdapat murid-murid perempuan bercampur dengan murid laki-laki.

Banyak perempuan Minahasa yang telah menempuh tingkat pendidikan tinggi sebelum hal serupa dicapai oleh perempuan Indonesia dari daerah-daerah lainnya.

Perempuan-perempuan tersebut di antaranya Marie Thomas.

Marie Thomas lulus dari STOVIA pada 1922 dan merupakan perempuan Indonesia pertama yang mendapat gelar Indisc Arts (dokter Hindia).

Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), selain dokter laki-laki di STOVIA ada pula dokter perempuan yaitu Marie Thomas, yang merupakan dokter perempuan pertama di Indonesia.

Marie Thomas masuk dan mulai belajar di STOVIA pada September 1912.

Pada saat mendaftar, ia merupakan satu-satunya murid perempuan di antara 180 murid laki-laki.

Selain dokter, Marie Thomas juga menjadi ahli ginekologi dan kebidanan pertama di Indonesia.

Selama menjadi dokter, ia sering melakukan penelitian di bidang ginekologi dan kebidanan.

Tidak hanya itu, ia juga sering membantu perempuan yang mengalami kesulitan dalam persalinan.

Marie Thomas, merupakan dokter perempuan kelahiran 17 Februari 1896 di Minahasa, Sulawesi Utara.

Dilansir Historia, masuknya Marie Thomas ke STOVIA tidak lepas dari peran Aletta Jacob (dokter perempuan pertama di Belanda).

Ketika sedang melakukan tur keliling dunia, Aletta Jacobs mengunjungi Hindi Belanda di Batavia pada 18 April 1912.

Aletta Jacob mendesak Gubernur Jenderal A.W.F. Idenburg agar perempuan bumiputra diizinkan mendaftar dan memperoleh pendidikan kedokteran di STOVIA.

Desakan tersebut membuahkan hasil.

Kemudian Marie Thomas masuk ke STOVIA setelah mendapat dukungan beasiswa dari Studiefonds voor Opleiding van Vrouwelijke Inlandsche Artsen (SOVIA).

SOVIA merupakan perkumpulan untuk membentuk dana studi buat pendidikan dokter Hindia Wanita.

Ia menyelesaikan sekolah di STOVIA pada 1922.

Setelah lulus, ia bekerja di Centraal Burger Ziekenhuis di Weltevreden (sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo).

Pada tahun 1950, mendirikan sekolah kebidanan di Bukittinggi.

Sekolah tersebut merupakan yang pertama di Sumatera dan yang kedua di Indonesia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di STOVIA"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved