Meski Akses Terputus Longsor, Objek Wisata Panyaweuyan Majalengka Tetap Buka
Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Majalengka, Rezza Permana mengatakan objek wisata Terasering Panyaweuyan memiliki sejumlah akses untuk bisa didatangi.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Meski akses menuju objek wisata tertutup material longsor, objek wisata Terasering Panyaweuyan yang berada di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, tetap buka.
Lonjakan wisatawan juga tetap terjadi mengingat masih di masa hari libur panjang tahun baru Imlek 2021.
Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Majalengka, Rezza Permana mengatakan objek wisata Terasering Panyaweuyan memiliki sejumlah akses untuk bisa didatangi.
Oleh karena itu, tidak terlalu terdampak adanya longsor tersebut.
"Tidak, wisata Terasering Panyaweuyan tetap buka. Ini yang terputus terjadi di akses penghubung yang melalui Desa Argalingga. Sedangkan wisatawan bisa melalui Desa Sukasari Kaler," ujar Rezza saat ditemui di lokasi, Sabtu (13/2/2021).
Kendati masih bisa didatangi wisatawan, jelas dia, akses jalur menuju Panyaweuyan sempat tersendat di sejumlah titik.
Lantaran, adanya mobil yang hendak keluar maupun masuk bertemu di jalur yang tergolong sempit.
Baca juga: Ridwan Kamil Berkaca-kaca saat Dinobatkan Sebagai Duta Pengasuh Anak
"Hal itu membuat tersendat, karena harus mencari jalur yang agak lebar untuk dilalui dua mobil berlawanan arah," ucapnya.
Terkait penanganan longsor tersebut, Rezza menjelaskan, saat ini belum bisa dilakukan.
Akses yang sempit, membuat alat berat sulit untuk menjangkau titik longsor.
"Kita sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menanggulangi longsor ini. Tapi alat berat sulit menjangkau. Ini persis seperti di jalan Jatilima, alat berat juga tidak bisa ke titik longsor,"
"Untuk laporan awal, ada revisi ya, karena tadi kita belum assessment. Jadi longsor yang tadi laporannya di Desa Sukasari Kaler, direvisi menjadi Desa Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka," lanjutnya.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi adanya korban jiwa di titik longsor tersebut, pihaknya bersama Satpol PP dan Tagana menutup akses jalur tersebut.
Jika ada wisatawan yang memaksa, akan diputarbalikkan.
Baca juga: Dampak Gempa Besar di Jepang, 80 Orang Luka-luka dan Jalan Tol Ditutup Satu Arah