Pendidikan
Buku Pelajaran Memuat Tautan Situs Dewasa di Jabar, Komisi X Pertanyakan Pengawasan Kemendikbud
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mempertanyakan pengawasan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap penerbitan buku di sekolah.
Politikus PKB tersebut menilai, fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa memang ada kelemahan pengawasan terkait penerbitan buku ajar dan soal ujian bagi peserta didik di Indonesia.
Kondisi itu, menurut Huda, harusnya menjadi fokus bagi Kemendikbud untuk memperbaikinya ke depan.
Huda berharap, koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Forum Guru Bidang Studi, hingga penerbitan harus dilakukan sebelum satu buku ajar atau soal ujian dirilis ke peserta didik.

“Tentu hal itu berat dilakukan, namun dengan digitalisasi pengawasan dan layanan hal itu akan bisa dilakukan kedepan," kata Huda.
"Selain itu peningkatan kapasitas tenaga kependidikan sebagai salah satu sumber penulisan harus juga dilakukan sehingga mereka bisa meletakkan cara pandang mereka sebagai pendidik bukan sebagai individu yang punya afiliasi politik atau ideologi,” ucap dia.
Sebelumnya, sebuah buku pelajaran SMA di Jawa Barat membuat heboh masyarakat karena memuat tautan menuju situs komik dewasa berbahasa Cina.
Dilansir Kompas.tv, Rabu (10/2/2021), Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGM) Sosiologi Jawa Barat Iwan Hermawan mengatakan buku yang terbit 2015 itu telah lama digunakan.
"Buku tersebut sudah lama terbit dan dia merujuk ke salah satu situs tertentu tentang budaya Sunda. Ternyata situs budaya Sunda itu sepertinya sudah tidak aktif dan tidak diurus sehingga berganti kepemilikannya atau mungkin diretas sehingga menjadi situs komik dewasa, sangat disayangkan," kata Iwan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buku Ajar Muat Link Porno, Komisi X Pertanyakan Pengawasan Kemendikbud", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/02/12/08275791/buku-ajar-muat-link-porno-komisi-x-pertanyakan-pengawasan-kemendikbud?page=2.