Ini Asal Usul dan Sejarah Hari Valentine 14 Februari, Disebut-sebut Berasal dari Tradisi Lama
Usut punya usut, Valentine Day atau Hari Valentine merupakan tradisi lama. Ada beberapa versi mengenai asal usul atau sejarah Hari Valentine.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Kita mengenal Hari Valentine yang dirayakan pada 14 Februari sebagai hari kasih sayang.
Namun, sebenarnya ada beberapa versi mengenai asal usul atau sejarah Hari Valentine.
Usut punya usut, Valentine Day atau Hari Valentine merupakan tradisi lama.
Setiap tanggal 15 Februari, acara ini digelar sebagai festival kesuburan yang didedikasikan untuk Faunus, dewa pertanian Romawi.
Dalam perayaan itu, anak laki-laki akan menggambar nama anak perempuan dari sebuah kotak.
Pasangan anak laki-laki dan perempuan itu akan menjadi mitra selama festival berlangsung.
• Hari Valentine 2020, Ini Cara Mengucapkan Aku Cinta Kamu dalam Berbagai Bahasa di Dunia
Akhirnya, tak sedikit festival ini sering berujung ke pernikahan.
Festival ini bertahan dari kebangkitan awal agama Kristen namun dilarang pada akhir abad ke-5.
Geoffrey Chaucer
Geoffrey Chaucer adalah penyair Inggris abad pertengahan.
Seperti yang tertulis di Canterbury Tales, mungkin ia benar-benar orang yang pertama kali mengemukakan soal Hari Valentine, dalam puisinya.
Geoffrey Chaucer menurunkan karakter puitisnya ke dalam peristiwa sejarah kehidupan nyata, sehingga pembaca bertanya-tanya, "Apakah itu yang sebenarnya terjadi?".
Sebelum puisi Chaucer di tahun 1375, tidak ada catatan yang sebenarnya dari hari Valentine itu sendiri.
Di Parlemen Foules, ia menghubungkan tradisi cinta istana dengan hari raya St Valentine, tradisi itu tidak ada hingga setelah puisinya muncul.
• Deretan Kutipan atau Quote Terkenal yang Cocok Dibagikan Saat Hari Valentine 14 Februari
Puisi tersebut mengacu pada 14 Februari saat hari ketika burung berkumpul untuk mencari pasangan.