Ini Langkah yang Dilakukan untuk Arus Lalu Lintas di Tol Cipali yang Ambles di KM 122+400

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - PT Lintas Marga Sedaya (Astra Tol Cipali) bakal memperbaiki ruas Tol Cipali yang ambles di KM 122+400 arah Jakarta atau tepatnya perbatasan Subang-Indramayu.

Astra Tol Cipali meminta maaf karena perlu menutup dan memberlakukan contraflow dari KM 117 hingga KM 126.

Direktur Operasi ASTRA Tol Cipali, Agung Prasetyo, mengatakan, mulai hari ini diberlakukan contraflow untuk mengurai kepadatan lalu lintas. 

"Kami akan bangun lajur darurat di median yang diperkirakan memakan waktu tiga hari. Kami sudah koordinasi dengan kontraktor untuk perbaiki jalur tol yang ambles diperkirakan memakan waktu sekitar dua minggu," ucapnya, Selasa (9/2/2021).

Agung juga menjelaskan kerusakan jalan Tol Cipali yang ambles ini akibat tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini, ditambah kondisi tanah yang labil dan kemudian tergerus air sehingga rusak.

"Kami imbau ke pengguna jalan untuk antisipasi perjalanan sebelum masuk tol apalagi saat ini hujan intensitasnya cukup tinggi," katanya.

• Gara-gara Ucapan Manusia Tak Berguna, Tetangga Menganiaya dengan Martil, Sempat Adu Mulut di Jalan

• Fast and Furious 9 Akan Tayang 28 Mei, Han Kembali, Menghubungkan Film-film Terdahulunya

Macet panjang

Amblesnya ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) arah Jakarta di KM 122+400 membuat kemacetan cukup panjang, Selasa (9/2/2021).

Kemacetan itu dialami antara lain oleh PO Bus Sinar Jaya Indramayu. Perjalanan bus transportasi antarkota antarprovinsi (AKAP) itu pun mengalami keterlambatan perjalanan.

Penanggung Jawab PO Bus Sinar Jaya Indramayu, Dede Hernanda, mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima armada bus, mereka sudah terjebak macet sekitar satu setengah jam.

• Perbaikan Jalan Ambles di Tol Cipali Diperkirakan Butuh 2 Minggu, Pengguna Jalan Diimbau Hati-hati

• Retakan Tanah di Ruas Tol Cipali KM 122 yang Bikin Jalan Ambles, Ini Kata ASTRA Tol Cipali

"Secara jalur pusing mah enggak, paling ya pelayanan perjalanan lebih lama, dampak dari kemacetan sih," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler.

Dede Hernanda menyampaikan, pihaknya tidak akan melakukan pengalihan rute perjalanan seperti melalui Jalur Arteri Pantura.

Pasalnya, jika melalui Jalur Arteri Pantura, risiko yang ditanggung jauh lebih besar.

Hal tersebut dikarena beberapa ruas jalan saat ini masih tergenang banjir.

"Tadi saya sudah koordinasikan ke pusat ke Cibitung tidak ada yang dialihkan, ya wayahnya antrean," ucapnya.

(*)