Imlek
Imlek Saat Pandemi Covid-19, Umat ke Vihara Dharma Ramsi Dibatasi, Setelah Ibadah Langsung Pulang
Pengurus Vihara Dharma Ramsi membatasi umat yang akan ke vihara ketika Imlek saat pandemi Covid-19.
Pengurus Vihara Dharma Ramsi membatasi umat yang akan ke vihara ketika Imlek saat pandemi Covid-19.
Meski begitu, Imlek saat pandemi Covid-19 tetap akan dirayakan.
Di Vihara Dharma Ramsi di Gang Ibu Aisah No. 18/9A pun, itu pengurusnya telah bersiap.
Jajaran lilin berukuran besar dan sedang berjejer di sudut halaman vihara tersebut.
Di halaman samping vihara itu, Eman (47) sedang membuat lilin berukuran kecil.
Lilin berukuran besar disiapkan pengurus vihara berdasarkan pesanan umat yang biasa bersembahyang di sana.
"Kami tetap merayakan Imlek saat pandemi. Namun sangat berbeda dengan peryaan-perayaan sebelumnya," kata Darmawan Asikin (72), relawan di vihara tersebut.
• Panik Didatangi Polisi saat Pesta Miras, Beberapa Pemuda Pura-pura Jadi Anak Pemilik Rumah Warga
Menurut Asikin, yang ditemiu Tribun Jabar di Vihara Dharma Ramsi, Kamis (4/2/2021), Imlek saat pandemi Covid-19 ada pembatasan.
"Untuk Imlek sekarang, tidak wah sekali. Kami mengikuti anjuran pemerintah," katanya.
Nanti, kata Asikin, umat-umat tidak boleh berkerumun. "Kami atur semuanya," katanya.
Saat Hari Imlek, 12 Februari 2021, umat yang datang tidak bisa masuk semua ke vihara.
"Lima, lima. Pintu kami tutup. Hanya lima orang yang boleh masuk. Bergiliran.
"Setelah yang lima orang keluar, yang lima orang masuk," kata Asikin.
• Pelaku Pembunuh Weni Tania Terungkap, Polisi Tunggu Hasil Autopsi, Apa Motifnya Menghabisi Korban?
Imlek Saat Pandemi Covid-19 di Kampung Toleransi
Menurutnya, umatnya harus langsung pulang tidak boleh berkumpul seperti dulu, mengobrol.
Saat malam Imlek pun, kegiatan sembahyang di vihara ini ditidakadakan. Lilin dinyalakan pada pagi-pagi.
Pada malamnya hanya pengurus yang menyalakan sepasang lilin.
Kemudian lilin umat dinyalakan pada besok pagi oleh umat vihara.
"Kalau ada umat yang nitip dan tidak datang, ya, kami nyalain lilinnya," katanya.
Di vihara juga menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
• Senang Lalapan? Ini Fakta Soal Sayuran Mentah, Ada Risiko Kesehatan yang Mengintai
"Itu harus dilakukan karena itu anjuran pemerintah," kata Asikin.
Menurut Asikin, meski dalam masa pandemi Covid-19 dan harus ada pembatasan, mereka tetap semangat merayakannya.
"Ini, kan, setahun sekali. Kebetulan tahun ini, kan, pandemi," ujarnya.
Vihara Dharma Ramsi pun, saat ini, tidak terlalu ramai seperti biasanya.
Menurut Asikin, viharanya menerapkan anjuran pemerintah agar menghindari kerumunan.
"Kami tidak mau melanggar aturan," ujar Asikin.
Umat Vihara Dharma Ramsi tidak hanya datang dari Bandung saja, tapi, kata Asikin, ada yang datang dari Bogor, Cianjur, Cirebon, daerah lainnya.
Vihara Dharma Ramsi berada di Kampung Toleransi, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler.
• Senang Lalapan? Ini Fakta Soal Sayuran Mentah, Ada Risiko Kesehatan yang Mengintai
Kampung toleransi ini dicanangkan, Minggu 20 Agustus 2017, oleh Wali Kota Bandung yang saat itu masih dijabat oleh Ridwan Kamil.
Kampung Toleransi disematkan kepada kawasan tersebut karena banyaknya tempat ibadah di lingkungan seluas 8,3 hektare ini.
Masjid, vihara, dan gereja letaknya berdekatan. Warga pun tak ada yang merasa terganggu dengan keberadaan tempat ibadah tersebut.
Di kawasan tersebut terdapat Pesantren Da’arut Taubah (NU), Masjid An-Nashir (JAI), Gereja Katolik St. Mikael, GKI Kebonjati, GKP Kebonjati, GIA Budiman, Tempat ibadah SAKKHI (Harre Khrisna).
Kemdian ada Kong Miao MAKIN Bandung (Khong Hu Cu), Wihara Sinar Mulia (Tao), Vihara Dharma Ramsi (Tri Darma), Vihara Tanda Bhakti (Buddha), dan heritage Kota Bandung Kelenteng Besar Xie Tien Gong.
• Keinginan Ibunda Weni Terkabul, Pelaku Pembunuhan Anaknya Terungkap, Apa Motifnya? Ini Kata Polisi
Asikin merasakan persaudaran yang sangat kuat di lingkungannya.
"Kami membantu warga-warga di sekitar vihara tanpa memandang agama," katanya.
Namun, katanya, saat Imlek sekarang tidak ada kegiatan bakti sosial.
"Kalau tahun lalu memang ada. Kalau ada sembako kami bagikan. Itu hanya salah satu contoh," katanya. (januar p hamel)