Bukan Lockdown, Ini Kebijakan Dari Pemprov Jabar Saat Libur Imlek 2021 Diakhir Pekan

Sejumlah daerah ada yang menerapkan lockdown dan aturan lain saat libur Imlek 2021 yang jatuh pada akhir pekan namun Pemprov Jabar memilih cara lain

Pixabay
ilustrasi perayaan Imlek- Sejumlah daerah ada yang menerapkan lockdown dan aturan lain saat libur Imlek 2021 yang jatuh pada akhir pekan namun Pemprov Jabar memilih cara lain menghadapi libur imlek kali ini. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta masyarakat untuk tetap di rumah saja setiap akhir pekan atau masa libur Imlek 2021 yang juga jatuh pada akhir pekan.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Daud Achmad, mengatakan Pemprov Jabar dalam hal ini mengikuti arahan pemerintah pusat supaya meminta maayarakat tetap di rumah saat akhir pekan atau libur Imlek.

"Pemprov Jabar mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk weekend di rumah saja. Bupati atau wali kota bisa membuat kebijakan sesuai kondisi wilayahnya," kata Daud di Gedung Sate, Jumat (5/2).

Vihara Dharma Ramsi Ditutup di Malam Imlek, Tapi Tetap Terima Jemaat di Hari H, Ibadah Bergiliran

Sebelumnya dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan secara virtual oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (4/2), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan hal serupa.

Pemerintah pusat, katanya, sudah memutuskan Tahun Baru Cina atau Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional meski di tengah pandemi Covid-19.

Ridwan Kamil pun mengimbau warga untuk diam di rumah agar tak ada lagi lonjakan kasus Covid-19 seperti yang terjadi dalam momen libur panjang sebelumnya. 

Selain Gong Xi Fat Cai, Gunakan Kata-kata Bijak Bahasa Mandarin untuk Ucapan Tahun Baru Imlek 2752

"Kemarin dalam rapat dengan Presiden, sudah disepakati bahwa akan ada statemen dari pemerintah pusat  bahwa Imlek itu tetap libur tapi tidak boleh jalan-jalan. Bahasanya macem-macem, di rumah saja dan sebagainya. Kami sudah melakukan hal yang sama,  untuk mengurangi potensi Covid-19 ini," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini.

Setiap libur panjang, katanya, selalu terjadi kenaikan kasus Covid-19.

Hal ini disebabkan setiap libur panjang terjadi pergerakan masif dari masyarakat.

"Karena rumusnya sederhana, di mana ada pembukaan pergerakan, maka kasus naik. Di mana ada penutupan pergerakan, kasus turun. Nah libur panjang itu pembukaan atau pelonggan pergerakan, pasti aksus naik," katanya.

Menganggapi Jawa Tengah yang akan memberlakukan gerakan Di Rumah Saja, katanya, selama PPKM ini semua kebijakan harus sama dikoordinasikan oleh pemerintah pusat.

Kata-kata Tahun Baru Imlek 2572 dalam Bahasa Mandarin, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia

Karenanya, semua daerah yang memberlakukan PPKM harus sama-sama mengikuti arahan pemerintah pusat, beda dengan PSBB yang awalnya diajukan dari daerah ke pusat.

"Oleh sebab itu, libur panjang ini sesuai arahan Presiden, sama di Jawa-Bali, libur panjang ini tetap ada liburnya tapi akan masih ada untuk komunikasikan di rumah saja, di tempat saja, tidak usah ada pergerakan lintas kota dan lintas wilayah, sehingga kita harap tidak ada kenaikan signifikan walaupun ada hari libur, sesuai hak-hak mereka yang merayakan Imlek," tuturnya.

Perang melawan Covid-19, katanya, adalah perang darurat melawan musuh bersama.

Kalau sedang darurat, semua orang wajib bela negara, ada yang dengan profesinya, hartanya, ilmunya, atau menjadi relawan.

Sisanya, katanya, melakukan bela negara supaya tidak menjadi korban perang dengan menjauhi musuh di kerumunan.

"Karena itu saya imbau mari bela negara jauhi kerumunan taati logika sederhana yaitu 3M. Saya berharap 2021 kita pulihkan ekonomi dan turunkan pandemi," katanya

Ridwan Kamil mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali efektif meningkatkan kepatuhan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Pakai Sabun). 

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, pun berharap apabila kelak penerapan PPKM dihentikan, kedisiplinan masyarakat harus tetap dijaga.

Hotel Ini Siapkan Sajian Udang Singapur Dengan Bumbu Gohyong, Sambut Tahun Baru Imlek 2021

Menurutnya, indikator keberhasilan PPKM tidak hanya tentang angka kasus positif COVID-19.

“Apabila masyarakat disiplin, produktivitas ekonomi tidak akan dibatasi lagi. Itu tujuan akhirnya sehingga ekonomi membaik. Tinggal peran pemerintah untuk bertempur mengurusi 3T (Tracing, Treatment, Testing) lagi,” ujar Kang Emil.

Menurutnya, PPKM di Jabar yang sudah berjalan dua minggu terakhir efektif meningkatkan kedisiplinan masyarakat dari 50 persen ke 80 persen.

Oleh karena itu Jabar sepakat dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin melanjutkan PPKM di Pulau Jawa-Bali. PPKM sangat tepat dilakukan kedisiplinan sedang naik dan keterisian ruang isolasi turun.

“Mungkin kita butuh PPKM dua minggu lagi setelah itu evaluasi. Mudah-mudahan bisa diperlonggar. Disiplin dipertahankan 90 persen, sehingga kegiatan ekonomi tidak usah seketat dan diberhentikan dan dikurangi seperti sekarang,” harapnya.

Menurut Kang Emil, kelebihan  PPKM serentak lintas provinsi memungkinkan arahan pemerintah kepada masyarakat sama. 

“Kebijakan dilaksanakan bersamaan bukan lagi multiple choice, tapi semua sama. Jadi artinya tidak ada lagi opsi yang kiri melakukan ini apakah yang kanan melakukan itu, justru itu tidak ada lagi selama PPKM berlangsung,” ujarnya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved