Penumpang KA Wajib Puasa Sebelum Gunakan GeNose, Ternyata Ini Maksudnya

Dalam prosesnya, lanjut Dian, peserta tes Covid-19 menggunakan GeNose diberikan kantong plastik khusus.

Editor: Ravianto
istimewa
Uji coba Genose 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Peneliti alat tes Covid-19 GeNose Dr Dian K Nurputra mengatakan, siapa saja yang akan menggunakan alat ini untuk screening Covid-19 harus berpuasa atau tidak boleh makan dan minum selama satu jam sebelum melakukan tes.

"Setelah berpuasa selama satu jam, maka baru bisa menggunakan GeNose untuk melakukan tes Covid-19," kata Dian dalam diskusi virtual, Selasa (2/2/2021).

Dalam prosesnya, lanjut Dian, peserta tes Covid-19 menggunakan GeNose diberikan kantong plastik khusus.

"Kantong plastik ini untuk menghembuskan nafas seperti meniup balon dan nantinya hembusan nafas ini akan dianalisa oleh GeNose," ucap Dian.

Dian juga menyebutkan, tingkat akurasi GeNose dalam mendeteksi Covid-19 mencapai 97 persen. Hal ini telah dibuktikan lewat uji klinis terhadap pasien Covid-19.

"Tetapi, untuk tingkat akurasi terhadap populasi bebas yang akan berlangsung nanti di stasiun kereta api lebih bervariasi bisa 92 persen atau 94 persen," kata Dian.

Penggunaan GeNose di angkutan kereta api sendiri, untuk mendeteksi lebih dini seseorang yang terpapar Covid-19.

Calon penumpang yang terindikasi positif Covid-19, saat melakukan tes menggunakan GeNose tidak diizinkan untuk melanjutkan perjalanan.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diketahui, akan memberlakukan Tes Covid-19 melalui alat GeNose di transportasi kereta api Mulai 5 Februari 2021.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, Tes Covid-19 menggunakan GeNose ini akan mulai berlaku 5 Februari 2021 dan bersifat mandatory.

"Dengan adanya GeNose ini, tentu dapat memastikan penumpang kereta api negatif Covid-19 sebelum melakukan perjalanan," ujar Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (24/1/2021).

Penggunaan GeNose ini, lanjut Budi Karya, merupakan bagian dari campaign "Bangga Menggunakan Produk Indonesia" karena alat tersebut merupakan hasil karya anak bangsa yang dikembangkan oleh UGM.

"Selain itu GeNose juga telah mendapat surat persetujuan dari Kementerian Kesehatan dan Satgas Covid-19, untuk bisa digunakan di transportasi publik," kata Budi Karya.  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved