Rekam Video dan Ucapkan ''Kita Cegah Covid-19 dengan Bakar Masker'', Siswi SMA Ditangkap Polisi

Seorang siswi sekolah menengah atas (SMA) negeri di Kota Kupang ditangkap polisi pada Minggu (31/1/2021). 

Editor: Giri
Istimewa
Seorang siswi SMA di Kota Kupang diamankan polisi karena membakar masker. GSDS saat membakar masker di Panti Tuna Netra Hitbia, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT. 

Namun, dari seluruh video tersebut, ada dua yang mengandung ujaran kebencian.

"Pelaku lihat story WA temannya tentang kondisi korban Covid-19 sehingga pelaku membuat video dan disebarkan melalui Facebook," kata Krisna.  

Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan sebuah ponsel milik pelaku yang dipakai merekam dan mengunggah video ke Facebook.

Terkait dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa, penyidik masih menyelidiki lebih lanjut.

"Kita masih lakukan penyelidikan untuk itu (soal dugaan gangguan jiwa). Kita juga dalami siapa yang viralkan," ucapnya.

Saat ditangkap di rumah orang tuanya, pelaku pasrah dan tidak memberikan perlawanan.

Doa dan Solawat Mewarnai Proses Penyuntikan Vaksin Terhadap Sekda Kabupaten Tasik, Dokter Gemetar

Atas perbuatannya, penyidik menjerat pelaku dengan Pasal 45A ayat (2) dan Pasal 43 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik.

"Sesuai pasal ini, pelaku dihukum enam tahun penjara atau denda Rp 1 miliar," jelas Krisna.

Sebelumnya, sebanyak dua video berisi kata kasar yang ditujukan kepada tenaga medis dan pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19 viral di media sosial.

Masing-masing video itu berdurasi 29 detik.

Dalam video itu terlihat seorang remaja perempuan tanpa mengenakan masker dan memakai kaus hitam lengan panjang.

Pada video pertama, perempuan itu memperkenalkan diri sembari memegang masker.

Ia mengaku tinggal di salah satu panti tunanetra di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Saudara kita yang tidak melihat dan tidak tahu Covid-19 yang hoaks, sakit hati ya," kata perempuan itu dikutip dari video yang beredar.

Perempuan itu juga menyebut dokter dan perawat bodoh.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved