TRAGIS Satu Keluarga Tewas Mengenaskan, Tahlilan Berujung Maut, Ini Awal Mula Peristiwa Tersebut
Dalam kejadian itu, Nasir, Sukariyah (48) dan putrinya Sherlin meninggal. Ketiganya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah menggelar tahlilan.
TRIBUNJABAR.ID, LUMAJANG - Kejadian tragis dialami satu keluarga di Lumajan.
Ayah, ibu dan putrinya ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumah mereka.
Ketiganya ditemukan tewas setelah malam harinya menggelar tahlilan nenek.
Kejadian tragis itu pertama kali diketahui putri sulung mereka yang tinggal berdekatan dengan rumah tempat mereka ditemukan meninggal.
Kejadian memilukan ini terjadi pada keluarga Nasir (60) di Dusun Krajan III, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang.
Sedangkan peristiwa pilu itu terjadi pada Rabu (27/1/2021).
Dalam kejadian itu, Nasir, Sukariyah (48) dan putrinya Sherlin meninggal.
Ketiganya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah menggelar tahlilan.
Pasalnya, beberapa hari sebelumnya nenek Sukariyah meninggal dunia.
Saat tahlilah, listrik di kawasan itu padam.
Namun demikian acara tahlilan tetap diselenggarakan dengan memanfaatkan genset sebagai penerangan.
Hal itu disampaikan kerabat korban, Kartajib, Rabu (27/1/2021) seperti dilansir dari TribunJatim.
"Itu kan kemarin listrik padam dari jam 3 sore terus baru nyala jam 9 pagi. Selama itu genset nyala ditaruh di dalam rumah," katanya.
Ia mengatakan bahwa selepas acara, genset itu disimpan di dalam rumah dalam keadaan menyala.
"Jadi pakai genset. Selesai acara genset dimasukkan rumah sampai jam 1 malam tapi dalam keadaan masih nyala," ujarnya.

Besoknya, sekira pukul 09.00 WIB, anak pertama Sukariyah, Linan berkunjung ke rumah.
Diketahui rumah Linan berdekatan dengan rumah orangtuanya.
Saat masuk ke dalam rumah, Linan mendapati Nasir, Sukariyah dan Sherlin dalam kondisi tak bernyawa.
Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno membenarkan adanya kejadian tersebut.
Terkait kejadian itu, polisi telah memintai keterangan saksi.
Eka menjelasan, awalnya pada Selasa (26/1/2021) korban Nasiran menyalakan genset.
Nasir menyalakan genset karena lampu di rumahnya mati sejak pukul 15.00 WIB.
Saat akan menggelar tahlilah, listrik padam, lalu mereka memanfaatkan genset.
Setelahnya, korban memasukkan mesin genset ke rumah.
Diduga asap dari mesin genset terhirup hingga menyebabkan tiga korban meninggal dunia.
"Satu keluarga yakni suami, istri, dan anaknya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena diduga keracunan asap genset yang masuk ke dalam rumah. Korban yang meninggal, yakni suami, istri, dan anaknya berumur 10 tahun," kata Eka di Kabupaten Lumajang, dikutip dari Antaranews, Rabu.
"Ketiga korban ditemukan pertama kali oleh anak korban bernama Linan yang rumahnya di sebelah timur korban. Kebetulan saat itu datang ke rumah orang tuanya," ujar Eka menambahkan.
"Korban Sukariyah dan Serlin ditemukan meninggal di dalam kamar, sedangkan korban Nasiran ditemukan meninggal di sebelah generator listrik yang berada di dalam rumahnya," tutur Eka.
Respon Dinkes Lumajang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr Bayu Wibowo Ignasius buka suara terkait satu keluarga tewas diduga karena keracunan karbonmonoksida dari genset.
Dia mengatakan, segala jenis mesin yang menggunakan bahan bakar bensin akan selalu mengeluarkan uap limbah.
"Itu asapnya ada limbah bahan bakar yang mana ada kandungan macam-macam. Paling banyak CO2 atau monoksida yang mana itu bersifat toxic alias racun," ujar dr Bayu, Kamis (28/1/2021).
Lebih lanjut, kata dr Bayu, jika karbon monoksida dihirup tubuh dengan jumlah banyak bisa berakibat fatal.
Sebab karbon monoksida bisa mengikat sel darah merah dalam tubuh manusia.
"Ini yang bikin orang bisa kehilangan oksigen," jelasnya.
Maka dengan adanya kasus itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak lagi menyimpan genset di ruangan tertutup.(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/TribunJatim)