Ramai Soal Gedung Kebudayaan Mirip Sarang Burung Merpati, Ini Kata Perancang, Arsitek Lulusan ITB
Ramai soal gedung kebudayaan yang dibangun di Subang mirip sarang burung merpati ditanggapi oleh perancang yang merupakan arsitek lulusan ITB
Penulis: Irvan Maulana | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Menanggapi isu sengkarutnya pembangunan Rumah Budaya Subang, seorang arsitek ternama lulusan ITB yang merancang bangunan tersebut, Yu Sing akhirnya angkat bicara.
Mengenai pernyataan masyarakat yang menilai karya nya seperti sarang merpati, Yu Sing mengatakan, dirinya tak merasa perlu untuk menjawab pendapat setiap orang.
• Kabar Terkini Dukun Ningsih Tinampi, Pergi ke Turki Tinggalkan Anak Buah, Kini Jadi Beralih Profesi
• Ingin Tirus, Lesti Kejora Rela Suntik Rahang di Klinik Terkenal, Persiapan Pernikahan dengan Billar?
"Saya tidak perlu menjawab pendapat orang terhadap imaji bangunannya seperti apa, bebas-bebas saja karena persepsi setiap orang berbeda sesuai dengan pemahaman atau wawasan masing-masing," kata Yusing ketika dikonfirmasi Tribun melalui pesan tertulisnya, Minggu (31/1/2021).
Terkait konsep bangunan rumah budaya sendiri, Yu Sing menjelaskan dirinya. mengusung konsep rumah budaya Subang dengan semangat bersatu.
• TRAGIS Satu Keluarga Tewas Mengenaskan, Tahlilan Berujung Maut, Ini Awal Mula Peristiwa Tersebut
• Ribuan Ekor Ikan Mati di Waduk Jatiluhur, Gara-gara Cuaca Mendung Terus, Mayoritas Ikan Mas
"Rumah budaya itu didesain dengan semangat berkumpul, bersatu, dan tetap terbuka, ruang lingkaran sebagai wadah bareng-bareng, lingkar itu namanya lingkar budaya," katanya.
Lebih lanjut Yu Sing menjelaskan rumah budaya perlu menjadi pemersatu.
• Ramalan Bintang Senin 1 Februari 2021: Aries Diingatkan Penyebab Tidak Bahagia, Taurus Jangan Boros
• Heboh Pulau Lantigiang di Sulawesi Selatan Dijual Rp 900 Juta, Begini Keindahan dan Daya Tariknya
"Rumah tersebut sebagai tempat berdialog, bertemu, saling mengapresiasi dan mengembangkan budaya bersama-sama, dan bukan hanya budaya tradisional yang diperkuat.
Namun juga menumbuhkan budaya-budaya kontemporer yang berakal pada budaya lokal," ujar Yu Sing kepada Tribun.
• Ramalan Bintang Senin 1 Februari 2021: Aries Diingatkan Penyebab Tidak Bahagia, Taurus Jangan Boros
• Sosok Marco Panari, Adik Angela Gilsha yang Meninggal, Lawan Main Dylan Carr di Dia Bukan Manusia
Terkait desain yang didominasi dari bambu, Yu Sing mengaskan hal itu diusung untuk kelestarian lingkungan,
berakar pada lokalitas, berkembang di masa kini guna merawat masa depan.
"Itu menjadi inspirasi dan sumbangsih pemikiran dan praktek budaya yang signifikan terhadap kelestarian bumi. Karena itu lingkaran jadi namanya Lingkar Budaya." katanya.