Tim Pemulasaran Jenazah Covid-19 Indramayu Harus Dorong Mobil Karena Mogok, Sampai Nombokin BBM
Kisah tim pamulasaran jenazah Covid-19 cukup miris karena mobil ambulans sering mogok kehabisan bensin hingga petugas harus nombok
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNCIREBON.COM - Tim pemulasaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu sudah berulang kali mendorong mobil ambulance jenazah karena mogok karena kehabisan BBM.
Kejadian itu sedikitnya sudah terjadi sebanyak 4 kali selama menjalani tugas pemulasaran.
Koordinator tim pemulasaran Covid-19 Kabupaten Indramayu, Hari Nuryani mengatakan, dirinya bahkan harus menombok biaya BBM dengan membeli bensin eceran.
• Kang Pipit Preman Pensiun Pernah Cerita Bagaimana Rasanya Jadi Preman Asli, Preman Bukan Serigala
• Bologna vs AC Milan, Jelang Laga Sinisa Mihajlovic Puji Mario Mandzukic dan Zlatan Ibrahimovic
"Nombokin dulu Rp 30 ribu pernah, ya habis mau bagaimana," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (29/1/2021).
Hari Nuryani mengatakan, tim pemulasaran hanya diberi ongkos BBM sebesar Rp 50 ribu saja.
Ongkos tersebut harus cukup untuk mengantarkan jenazah baik ke lokasi yang jauh maupun dekat.
• Prediksi Bologna vs AC Milan, Mario Mandzukic dan Ismael Bennacer Bakal Dimainkan Stefano Pioli
• Kang Pipit Preman Pensiun Pernah Cerita Bagaimana Rasanya Jadi Preman Asli, Preman Bukan Serigala
Masih diceritakan Hari Nuryani, saat mendorong-dorong mobil, tim pemulasaran juga mengenakan baju hazmat agar tidak tertular virus corona.
Untuk meluapkan perasaan soal kondisi itu, dikatakan Hari Nuryani, dirinya sampai berbicara dengan jenazah.
"Sampai saya bilang ke jenazahnya, bapaknya kasian banget sih mau dimakamin saja ada saja kendalanya," ujar dia.
• Ketahuan Selingkuh, Suami Minta Maaf, Reaksi Micahela Paruntu? Posting Ucapan Selamat, Muka Sembab
• Menteri Keuangan Sri Mulyani Keluarkan Permen, Ada PPh atas Pulsa, Kartu Perdana, Token, dan Voucer
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, persoalan tersebut sekarang sudah dibahas oleh Satgas Covid-19.
Pihaknya juga akan mengevaluasi agar kejadian tersebut tidak lagi terulang.
Termasuk dengan memfasilitasi mobil tambahan yang ditarik dari puskesmas untuk digunakan oleh tim pemulasaran di rumah sakit.
"Penyebab kendalanya ada di indikator bahan bakarnya yang tidak jalan sehingga tidak bisa terbaca oleh driver," ujar dia.