Dadang M Naser Resmikan Gedung RSUD Soreang yang Baru, Megah Habiskan Dana Rp 320 Miliar
Bupati Bandung, Dadang M Naser meresmikan gedung RSUD Soreang yang baru di Jalan Gading Tutuka
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bupati Bandung, Dadang M Naser meresmikan gedung RSUD Soreang yang baru di Jalan Gading Tutuka, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (28/1/2021).
Menurut, Dadang M Naser, RSUD Soreang dinamai Otto Iskandar di Nata (Otista) Sabilulungan, yang merupakan rumah sakit kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung.
"Baru saja diresmikan (RSUD), yang memakan anggaran lebih dari Rp 320 miliar, murni dari APBD Kabupaten Bandung," ujar Dadang, setelah peresmian.
Dadang memaparkan, RSUD Soreang dibangun dengan anggaran jamak dua kali loncat tahun.
• Bulan Purnama Sejajar Tepat di Atas Kabah, Akan Terlihat Sepanjang Malam hingga Matahari Terbit

"Alhamdulillah bisa terselesaikan di ujung jabatan saya mau berakhir," ujar Dadang.
Dadang mengatakan, jabatannya jadi Bupati Bandung akan berakhir di 17 Februari 2021. Menurutnya, terdapat perjalanan yang panjang untuk membangun gedung RSUD tersebut.
"Awal, saat saya jadi bupati periode pertama, sudah dirancang-rancang, disounding-sounding ditinjau," kata Dadang.
Akhirnya, kata Dadang, pihaknya sepakat bersama dewan untuk membangun RSUD dengan anggaran murni dari Kabupaten Bandung.
"Yang awalnya RSUD ini dipersiapkan (untuk dibangun) 7, lantai 8, dan 9 lantai. Namun karena anggaran intern Pemkab Bandung akhirnya jadi 5 lantai 6 lantai 7 lantai," ucap dia.
Dadang mengatakan bangunan ini memang mahal karena dibangun dengan struktur-struktur yang kuat, dan ditopang dengan peralatan elektrik.
• Cerita Pilot Hilangkan Gengsi Jadi Pengaduk Semen karena Corona: Saya Ditakdirkan Berada di Sini
"Serba digital, termasuk mengantar obat resep, kalau (manual) manusianya bulak balik, termasuk terdapat oksigen di setiap kamar ruangan, diproduksi sendiri," ujarnya.
Selain itu, menurut Dadang, RSUD tersebut, bisa memproduksi oksigen untuk puskesmas-puskesmas dan fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Bandung.
"Bisa diproduksi (oksigen) untuk puskesmas yang ada di Kabupaten Bandung. Kini ada 62 puskesmas," kata dia.
Jadi, kata Dadang, ada PAD yang ditingkatkan disamping dari pelayanan sosialnya.
"Mana yang sifatnya pelayanan sosial untuk masyarakat Kabupaten Bandung, terutama yang pra sejahtera, kalau yang sejahtera bayar di kelas-kelasnya. Mana yang menghasilkan PAD, mana yang disubsidi oleh PAD, itu rumah sakit yang dicita-citakan," tuturnya.
• Ini Penerus Syekh Ali Jaber, Sosoknya Punya Kemiripan, Akan Lanjutkan Jejak Berdakwah, Minta Doa
Dadang menjelaskan, RSUD tersebut masih kelas C, meskipun bangunanya megah seperti ini karena ada proses.
"Untuk orientasinya kelas B, yakin kalau ada penilai ke sini ini masuk kelas B, izin mendirikan sejak awal sudah dirintis kelas B," kata Dadang.
Dadang mengatakan, di Gedung Baru RSUD Otista ini terdapat 361 tempat tidur. Rencananya, menurut Dadang, RSUD Otista akan beroperasi di 2021, tapi ia tak menyebutkan bulan apa mulai beroperasinya.
"Sekarang persiapan pemindahan segala halnya, mulai administrasi dari RSUD Soreang (gedung lama) ke sini (gedung baru), Untuk RSUD Soreang (gedung lama) dipersiapkan untuk RS Covid-19 dulu, sebelum digunakan untuk tempat pendidikan kesehatan," katanya.
Dadang menjelaskan, nama Otista untuk RSUD tersebut merupakan hasil sayembara.
"Otista, adalah pahlawan dari Kabupaten Bandung, berasal dari Bojongsoang, dia terkenal gigih berjuang untuk menciptakan indonesia merdeka," ujarnya.
Dadang berharap, dengan pindahnya RSUD Sorenag ke gedung baru, lebih profesional lagi karena rumah sakit Soreang tipe C tapi sudah paripurna bintang lima.
• Peracik Bumbu Indomie Meninggal Dunia, Begini Tanggapan Unpad, Almamater Pahlawan Anak Kos Itu
"Pindah ke sini harus lebih lagi, sehingga kepercayaan publik terus meningkat," kata dia.
Dadang berharap, RSUD bisa kerja sama dengan Korea Selatan dan Singapura, sehingga bisa melakukan berbagai operasi dan pengobatan di RSUD Otista dan tak harus ke luar negeri.
"Saya kira lebih baik kerja sama sistemnya, daripada (berobat) ke sana, itu harapan saya karena gedungnya sudah menunjang, peralatannya ditunjang dengan yang modern," ucapnya.