Terdampak Pandemi, Pembangunan Tahap II Gedung Kebudayaan Ranggawulung Subang Belum Bisa Berjalan
Dedi Taufik mengatakan pembangunan tahap II gedung kebudayaan di Subang belum bisa berjalan karena terdampak pandemi.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, meninjau lokasi pembangunan gedung kebudayaan di Ranggawulung, Kabupaten Subang, Rabu (27/1/2021).
Sejumlah pertemuan dengan berbagai pihak pun segera digelar untuk kelanjutan pembangunan gedung kebudayaan di tahap kedua.
Dedi Taufik mengatakan pembangunan tahap I gedung tersebut sudah selesai dan tinggal dilanjutkan dalam pembangunan tahap kedua.
• Ratusan Orang Serang Mapolsek Sungai Pagu, Kaca Pecah, Marah Keluarganya Tewas Saat Ditangkap Polisi
• Imbas Pemikul Mogok, Keluarga Gotong Peti Jenazah Covid-19 di Malam Gelap, Mendadak Beli Jas Hujan
Namun demikian, anggarannya terhambat karena dialihkan untuk penanganan Covid-19 di Jawa Barat.
“Hasil tinjauan hari ini, sudah ke lapangan. Bahwa pengerjaan tahap I sudah selesai. Tahap II memang belum jalan, terkendala karena pandemi. Padahal masterplannya keseluruhan sudah ada. Ini akan berlanjut tapi melihat situasi dan kondisi pandemi,” kata Dedi di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Rabu malam.
Dedi mengatakan pihaknya segera berdiskusi dengan sejumlah dinas terkait untuk membahas rencana ke depan.
Mulai dari Dinas Pariwisata dan Olahraga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sampai Dinas Bina Marga Kabupaten Subang.
“Kamis saya berencana untuk mengadakan rapat koordiansi lanjutan soal pemanfaatan fasilitas yang sudah terbangun dengan kepala dinas di Kabupaten Subang, agar kendala yang terjadi bisa selesai,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, keseluruhan lahan di Ranggawulung tersebut seluas 14 hektare, sedangkan yang akan digunakan untuk pusat kebudayaan sekitar 5 hektare.
Di dalam masterplan, kalau seluruhnya dibangun, dibutuhkan dana Rp 33 miliar.
Tahap I diawali dengan pembuatan Detail Engineering Design (DED), didapatkan dari sponsorsip tahun 2018.
Tahun 2019, Kabupaten Subang diberikan bantuan keuangan dari Provinsi Jabar untuk pembangunan Tahap I gedung tersebut sekira Rp 7 miliar.
• Berita Tak Bagus, Rekor Angka Kematian Akibat Covid-19 dalam Sehari di Indonesia Pecah Lagi
Dari jumlah ini, untuk konstruksi fisiknya Rp 6,7 miliar, sisanya pekerjaan pengawasan dan lainnya. Pembangunan gedung sendiri memakan biaya Rp 2,7 miliar.
Rinciannya, ada 7 pekerjaan utama yang dilakukan, yakni persiapan, pekerjaan pengolahan lahan, pekerjaan jalan dan hub scape, bangunan, pengerjaan mechanical electrical plumbing, landscape furniture, dan drainase.