Kisah Sedih Aisyah, Sebatang Kara gara-gara Covid-19, Bocah 10 Tahun Itu Kini Menunggu Sang Kakak
KISAH Aisyah, bocah di Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), itu viral setelah Sabtu (16/1), ditinggal ibunya un
Jasadnya bawu dibawa keesokan paginya oleh petugas Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman Kota Tangsel untuk dimakamkan.
Hari itu, Aisyah juga dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menjalani swab test antibodi.
"Hasilnya non reaktif. Tapi saya selaku pengurus lingkungan kurang yakin. Kebetulan anak saya lulusan farmasi, dia (Aisyah) dibawa ke Medika BSD, lalu infonya dibawa ke RS Siloam Karawaci, dan ternyata positif lewat PCR,” jelasnya.
Setelah dinyatakan positif Covid-19, Aisyah langsung diinisiasi warga untuk dibawa ke rumah sakit atau puskesmas yang bisa menampung.
Namun, upaya itu tak berhasil karena sejumlah RS dan puskesmas yang mereka datangi sudah penuh.
Syukurlah, Aisyah akhirnya bisa ditempatkan di Rumah Lawan Covid (RLC) Ciater, Serpong, untuk menjalani isolasi.
Hingga kemarin, Aisyah masih menjalani karantina terpusat di RLC guna memulihkan kondisinya.
Puluhan pasien Covid-19 yang juga dikarantina di sana menjadi keluarga barunya.
Dibantu Irma, seorang wartawan yang juga tengah menjalani karantina, TribunJakarta.com (Tribun Network) berhasil mewawancarai Aisyah melalui sambungan telepon.
Suara Aisyah terdengar ceria. Ia tidak canggung menjawab pertanyaan tentang kondisinya.
"Baik, enggak ada sakit-sakit. Lagi istirahat," tutur Aisyah.
Ia pun menceritakan kesehariannya di tempat karantina yang dibangun sejak pertengahan April 2020 lalu itu.
Aisyah juga dekat dengan teman sekamarnya di RLC.
"Senam, main, main badminton sama istirahat. Badminton buat main biasa saja. Kalau sorenya makan," ujarnya.
Meski suaranya terdengar jelas, dan mengaku sudah tidak sedih lagi, Aisyah hanya menjawab dengan singkat setiap pertanyaan yang dilontarkan.