Harga Daging Sapi Terus Bergerak Naik, Pengusaha Abon Sapi Khas Ciamis Kebingungan

Perajin abon sapi khas Ciamis mulai kebingungan menyusul kenaikan harga daging sapi  yang terjadi terus menerus.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/Andri M Dani
Perajin abon sapi khas Ciamis 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Perajin abon sapi khas Ciamis mulai kebingungan menyusul kenaikan harga daging sapi  yang terjadi terus menerus.

Tapi masih untung, pedagang daging sapi di Tasikmalaya dan Ciamis masih tetap berjualan dan tidak mogok.

“Awal bulan harga daging (sapi) naik dari Rp 115.000/kg jadi Rp 118.000/kg. Seminggu ini sudah Rp 120.000/kg,” ujar Novi Mustika Dewi, pengusaha dendeng dan abon sapi khas  “Rajawali” dari sentra produksi abon dan dendeng sapi Rancapetir Ciamis kepada Tribun, Kamis (21/1/2021).

Setiap 2 atau 3 hari sekali menurut Novi, ia belanja daging sapi dengan kualitas khusus dan segar ke bandar di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya.

“Kalau lagi normal, belanjanya sekali 2 atau 3 hari . Bila sepi, belanjanya sekali 4 atau 5 hari. Tiap belanja sekitar 80 kg sampai 100 kg daging ,” katanya.

Baca juga: Bukit Sagara, Tempat Wisata Baru di Sukabumi, Bisa Memandang Laut Lepas Sambil Menikmati Durian

Untung saja, ketersediaan daging sapi sebagai bahan baku pembuatan abon dan dendeng tersebut masih tersedia. Karena bandar dan pedagang  daging sapi di Pasar Cikurubuk tersebut tetap berjualan, dan tidak mogok.

“Di Cikurubuk tidak mogok. Sampai hari ini masih tetap jualan. Masih bisa belanja,” ujar Novi.

Meski harga daging sapi naik, dan dikhawatirkan akan terus naik menurut Novi, ia belum berniat untuk menaikan harga abon maupun dendeng.

“Di situlah bingungnya. Kalau harga abon dinaikkan, khawatir pembeli berkurangnya. Sampai hari ini harga abon masih tetap, tidak naik, dengan harapan omset penjualan tetap stabil,” harap Novi.

Selama masa pandemi ini menurut Novi, penjualan abon dan dendeng cukup terbatas.  

Dan pembeli kebanyakan melalui pesanan online. Termasuk untuk peningkatan imunitas tubuh bagi yang lagi menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Viking Persib Club Percaya Polisi Punya Pertimbangan Kuat Sebelum Memberi Izin Liga 1 2021

Sementara yang datang langsung ke outlet di Ciamis sangat terbatas, itupun terutama untuk oleh-oleh. Tidak ada lagi pesangan khusus untuk rombongan jamaah  menunaikan ibadah haji dan umroh.

“Ditengah keterbatasan tersebut, kini terjadi kenaikan harga daging sapi. Mudah-mudahan kenaikan harga daging tidak terjadi terus menerus dan kembali normal ,” katanya.

Ditengah dampak masa pandemi, beberapa bulan terakhir, menurut Novi, tetap cita rasa racikan bumbu warisan Hj Iloh (almarhumah) khas Rajawali, ia sekeluarga memperkenalkan abon daging ayam, abon daging ikan lele dan di bulan ini varian baru yang diproduksi adalah abon daging ikan gabus.

“Sambutan pasar cukup luar biasa. Kami baru tiga kali produksi abon ikan gabus. Semuanya habis terserap pasar. Mungkin karena dipercaya berkhasiat obat, abon ikan gabus ternyata  cukup digemari,” ujar Novi 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved