TKW Tewas di Kamar Mandi, Keluarga Diminta Rp 170 Juta, Kades; Jangan Takut-takuti Masalah Finansial

TKW asal Desa Dadap, Kabupaten Indramayu ditemukan tewas di kamar mandi di Mesir dan keluarga diminta Rp 170 juta untuk kepulangan jenazah

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Siti Fatimah
Kepala Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi, Rabu (21/1/2021). 

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pemerintah Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu mengaku prihatin dengan meninggalnya salah satu warganya, Suniah (50) yang meninggal di Mesir.

Terlebih, saat ini, keluarga tengah kebingungan untuk memulangkan jenazah ke tanah air.

Mereka diminta sejumlah uang sebesar Rp 170 juta oleh pihak konsuler kedutaan besar di Mesir dengan alasan biaya pemulangan. 

Baca juga: SBMI Sebut TKW Asal Indramayu yang Meninggal di Arab Saudi Korban Perdagangan Orang

Suniah sendiri sebelumnya dikabarkan meninggal dunia seusai ditemukan tergeletak di kamar mandi rumah majikannya di Mesir pada Selasa (19/1/2021).

Ia merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW ilegal yang diberangkatkan ke Mesir sekitar tahun 2019 lalu.

"Cuma sedikit yang kami pertanyakan kepada konsuler yang ada di Mesir, kenapa masyarakat kami itu seakan-akan ditakut-takuti untuk pemulangan jenazah ini, karena kalau ingin dipulangkan harus bayar Rp 170 juta," ujar Kepala Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi kepada Tribuncirebon.com, Rabu (20/1/2021).

Asyriqin Syarif Wahadi mengatakan, permintaan uang dengan nominal besar itu sangat memberatkan pihak keluarga.

Hal tersebut diakui pihak keluarga ke pemerintah desa saat dikunjungi untuk klarifikasi kebenaran tersebut pada malam hari kemarin.

Baca juga: TKW Indramayu Meninggal di Arab Saudi, Keluarga Diminta Rp 170 Juta Jika Ingin Jenazah Dipulangkan

Suniah sendiri, disampaikan dia, adalah korban karena diberangkatkan secara ilegal.

Kepentingan Suniah ke Mesirpun hanya karena kepentingan ekonomi. 

Seharusnya, pemerintah bisa bertanggungjawab untuk pemulangan jenazah tanpa meminta biaya sepeser pun.

Berbagai usaha pun, kini tengah dilakukan pemerintah desa.

Termasuk mendesak agar pemerintah pusat melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bisa memfasilitasi pemulangan jenazah ke tanah air.

Baca juga: Bilang 2 Bulan Lagi Pulang, Suniah TKW Indramayu Tewas Tergeletak di Kamar Mandi Majikan di Arab

Pemerintah desa, disampaikan Asyriqin Syarif Wahadi juga sudah mencoba menghubungi kembali konsuler yang meminta uang tersebut. 

Kendati demikian, hingga saat ini belum ada kabar lebih lanjut dari konsuler yang bersangkutan.

"Jadi kami berharap kepada pemerintah mohon memberikan kebijakan yang lebih baik untuk warga kami," ujarnya.

"Kalau di pulangkan ya di pulangkan kalau seandainya kebijakan untuk dikuburkan di sana, tolong jangan ditakut-takutin masalah finansial," lanjut Asyriqin Syarif Wahadi

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved