Setelah Viral Memarahi Pengemis Bandel, Dedi Mulyadi Temui Keluarga Pengemis Itu, Ini yang Terjadi

Setelah memarahi pengemis bandel yang kemudian videonya viral di media sosial, anggota DPR RI Dedi Mulyadi

Penulis: Ichsan | Editor: Ichsan
istimewa
Setelah Viral Memarahi Pengemis Bandel, Dedi Mulyadi Temui Keluarga Pengemis Itu, Ini yang Terjadi 

TRIBUNJABAR.ID - Setelah memarahi pengemis bandel yang kemudian videonya viral di media sosial, anggota DPR RI Dedi Mulyadi kemudian mengunjungi rumah keluarga pengemis viral itu.

Rumahnya berada di pinggiran rel kereta api di kawasan Karanglayung, Nagri Tengah, Purwakarta.

Dedi Mulyadi mengaku kecewa dengan keluarga pengemis viral ini karena sudah diberi solusi tapi tidak dilaksanakan.

Anaknya yang duduk di bangku STM sempat ditawari menjadi penyapu jalan sepulang sekolah dan bakal digaji Rp 2 juta per bulan, tidak melaksanakan.

Menantunya yang telah diberi modal usaha untuk berjualan bubur, juga tidak mengerjakannya.

Saat itu Dedi Mulyadi bahkan sudah mencukup kebutuhan sembako keluarga ini menimal untuk satu bulan.

Nah sekarang Dedi Mulyadi kembali menemui keluarga ini di rumahnya untuk memastikan sang ayah dan ibunya tidak lagi mengemis di jalan.

Tentu kali ini pun Dedi memberikan solusi untuk keluarga pengemis viral itu.

Saat tiba di rumah pengemis viral itu, Dedi mendapati sang suami yang penyandang disabilitas itu tengah diurus oleh istrinya.

Melihat kursi rodanya sudah rusak, Dedi langsung membelikan kursi roda yang baru. Dedi juga membawa dua karung beras untuk keluarga ini.

Baca juga: Polisi Ungkap Sindikat Pemalsuan Surat Bebas Covid-19 di Bandara Soetta, Ini Cara Mereka Membuat

Setelah Viral Memarahi Pengemis Bandel, Dedi Mulyadi Temui Keluarga Pengemis Itu, Ini yang Terjadi
Setelah Viral Memarahi Pengemis Bandel, Dedi Mulyadi Temui Keluarga Pengemis Itu, Ini yang Terjadi (istimewa)

Dalam perbincangan disampaikan, Dedi kembali menawarkan menjadi penyapu jalan kepada anak dan menantu pengemis viral itu.

Dengan begitu nanti keluarga ini ada penghasilan dan ayah serta ibunya tidak lagi mengemis.

Selain itu Dedi meminta lingkungan rumahnya dibersihkan. Anaknya diminta menanam apa pun yang menghasilkan atau setidaknya bisa untuk konsumsi keluarga di pekarangan rumahnya.

Juga bakal dikirimi 50 ekor ayam untuk dipelihara. Semua itu bisa menambah penghasilan keluarga.

"Jadi intinya keluarga bapak ini harus mengubah pola hidup. Harus rajin, kreatif, dan mau bekerja keras. Nanti rezeki akan datang dengan sendirinya. Tidak lagi menjadi pengemis," kata Dedi.

Keluarga pengemis viral ini bukan asli Purwakarta. Sang suami berasal dari Cikijing, Majalengka, sedangkan istrinya dari Majalaya, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Ciri-ciri Jasad Bocah Perempuan Dalam Karung di Subang, Pakai Baju Worms Zone, Usia Sekitar 7 Tahun

Mereka bertemu di Bandung lalu pada tahun 2007 menuju Purwakarta. Selama 12 tahun itulah, keluarga ini menetap di pinggiran rel kereta api.

"Kami ke Purwakarta untuk menjadi pemulung, karena di sini saat itu barang rongsokan harganya tinggi. Sekarang barang rongsokan gak ada harganya, akhirnya kami pun jadi pengemis untuk memenuhi kebutuhan hidup," kata sang istri.

Menurut Dedi, tak hanya di Purwakarta, kini barang rongsokan lokal jadi tak ternilai karena membanjirnya sampah impor.

Kedatangan Dedi Mulyadi di rumah keluarga pengemis viral ini tentu menjadi kebahagiaan bagi mereka. Dan mereka pun berjanji bakal mengubah pola hidup dan tidak lagi meminta-minta.

"Saya ingin satu persatu masalah bisa diselesaikan. Kalau tidak selesai, akan muncul masalah baru. Sehari minimal dua masalah bisa dituntaskan," kata Dedi.

Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan keluarga pengemis viral itu kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat respons positif dari warganet.

Baca juga: Polisi Gelar Perkara Pesta Selebriti yang Dihadiri Raffi Ahmad & Ahok yang Viral di Media Sosial

Biasanya Lemah Lembut Kali Ini Dedi Mulyadi Murka, Sudah Diberi Solusi Masih Tetap Mengemis

Saat bersepeda pagi keliling Kota Purwakarta, anggota DPR RI Dedi Mulyadi kembali bertemu dengan pengemis yang pernah dibantunya dan diberi solusi.

Sontak Dedi Mulyadi pun marah, hal yang tak biasa ditunjukkan oleh mantan Bupati Purwakarta itu yang dikenal lemah lembut terhadap sesama, terutama kepada rakyat kecil.

Dedi Mulyadi pantas kesal karena pria disabilitas dan istrinya itu kembali mengemis dan menjadikan pengemis sebagai profesi.

Padahal keluarga ini sudah dibantu dan diberi jalan keluar agar tidak lagi mengemis. Tak hanya suami istri itu, semua anak dan menantunya pun sudah dibantu agar bisa bekerja dan hidup layak.

"Sudah angkut saja sama Satpol PP," kata Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi Mulyadi, keluarga pengemis ini sudah diberi modal usaha, anaknya malah dipekerjakan jadi petugas kebersihan.

Kalau sekarang mengemis kembali, ini berarti mengemis sudah dijadikan profesi. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Dedi Mulyadi.

Baca juga: Buntut Pesta Usai Disuntik Vaksin di Istana, Raffi Ahmad Digugat, Dinilai Gagal Jadi Contoh Baik

Di kencleng tertulis untuk bantuan biaya pengobatan penyakit stroke, padahal tidak berpenyakit stroke
Di kencleng tertulis untuk bantuan biaya pengobatan penyakit stroke, padahal tidak berpenyakit stroke (istimewa)

Dedi Mulyadi berharap semua warga bisa mengubah kehidupannya dengan bekerja keras, bukan meminta-minta.

Terlebih pria yang mengenakan kursi roda itu telah melakukan ''penipuan''.

Di kencleng yang dibawanya tertulis untuk bantuan mengobati penyakit stroke, padahal pria ini tidak mengalami stroke.

Disabilitas yang dialaminya berupa cacat bawaan, tangannya tidak sempurna, bukan berpenyakit stroke.

Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan pengemis bandel ini kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat resposn positif dari warganet.

Baca juga: Warga Cianjur Meninggal Akibat Covid-19 di Saudi, Keluarga Sebut Sponsor Tak Bertanggungjawab

Solusi yang Pernah Ditawarkan Dedi Mulyadi kepada Keluarga Pengemis Ini

Di satu sudut Kota Purwakarta, Jawa Barat, anggota DPR RI Dedi Mulyadi menemukan dua orang pengemis tengah meminta belas kasihan orang.

Seorang pria 50 tahunan yang tangan kanannya cacat dan kakinya lumpuh, duduk di kursi roda. Seorang pria yang lebih muda dan sehat bertugas mendorong kursi roda itu.

Dedi Mulyadi pun menghampirinya dan mengajak berbincang. Ternyata dua orang pengemis itu adalah mertua dan menantu. Mertuanya duduk di kursi roda, menantunya mendorong.

Dedi Mulyadi meminta kepada kedua pengemis itu untuk segera menghentikan aktivitasnya. Dedi kemudian mencatat alamat rumah mereka.

"Sekarang bapak pulang, nanti saya mau ke rumah bapak," kata Dedi kepada pengemis itu.

Baca juga: Setelang Ngotot Bercerai, Nita Thalia Minta Maaf kepada Mantan Suami Belum Sebulan Menjanda

Dedi Mulyadi dan pengemis
Dedi Mulyadi dan pengemis (istimewa)

Dedi pun memenuhi janjinya menemui pengemis itu seraya membawa sembako untuk diberikan kepada keluarga mereka.

Keluarga pengemis ini tinggal mengontrak di satu rumah petak. Sebulan tarifnya Rp 650 ribu.

Rumah itu dihuni banyak orang. Pengemis cacat itu memiliki dua anak yang juga tinggal bersama di situ.

Anak pertama seorang wanita sudah berkeluarga dan telah dikaruniai tiga anak, sedangkan anak kedua masih bersekolah di SMK.

Keluarga ini praktis hanya mengandalkan hidup dari hasil mengemis.

Dedi lalu mengajak berbincang sang menantu yang bertugas  mendorong kursi roda itu.

"Anda kan sehat, jangan mengemis lagi. Ayo mau kerja apa, nanti saya bantu," kata Dedi.

Sang menantu itu lalu menyebut ia ingin berjualan bubur ayam.

Dedi pun spontan menanyakan berapa kebutuhan untuk berjualan bubur ayam. Dan saat itu juga Dedi langsung memberikan sejumlah uang untuk modal berjualan bubur ayam.

Baca juga: Pasokan Barang Langka, Harga Cabai Rawit di Pangandaran Melonjak

Tak hanya itu, keluarga pengemis ini juga dihadapkan pada masalah anak kedua yang sekolah di SMK menunggak biaya sekolah hingga 7 bulan lamanya.

"Begini, saya tawari jadi penyapu jalan, mau tidak?," tanya Dedi Mulyadi.

Dalam ekspresi wajah malu-malu, anak lelaki keluarga  pengemis ini mengaku mau jadi penyapu jalan.

"Okeh sekarang begini, saya lunasi tunggakan biaya sekolahnya tapi kamu harus buktikan jadi penyapu jalan. Kalau gak mau jadi penyapu jalan, uang untuk biaya sekolah saya ambil lagi," kata Dedi.

Menurut Dedi, siswa SMK itu bisa bertugas menyapu jalan sepulang sekolah. Dan jika ingin sukses memang harus kerja keras.

Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan keluarga pengemis ini kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat respons positif dari warganet

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved