Gempa di Majene
Kisah Heroik Suster Selamatkan Bayi saat Gempa Majene, Mengaku Badannya Dingin Sebelum Meninggal
Natsyelia lantas masuk rumah sakit menyelamatkan seorang bayi yang masih dalam inkubator.
TRIBUNJABAR.ID, MAKALE - Seorang suster menjadi korban tewas dalam gempa Majene, Jumat (15/1/2021) dini hari lalu.
Gempa susulan di Majene itu memang besar, 6,2 skala magnitudo.
Suster dari Rumah Sakit Mitra Mamuju atau RS Mitra Mamuju yang diketahui bernama Natsyelia Paulus Ake asal Palipu, Kecamatan Mengkendek, Tana Toraja itu meninggal setelah menyelamatkan seorang bayi.
Baca juga: Janda Muda Itu Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Gagak Terbang Memutari Rumah Korban di Malam Pembunuhan
Baca juga: Pembunuh DFL Janda Subang Tertangkap CCTV, Pakai Jaket Merah dan Celana Biru
Baca juga: DFL Korban Pembunuhan di Bali Itu Dikenal Baik oleh Tetangga, Ini Kata Ketua RT
Peristiwa itu bermula ketika gempa susulan mengguncang Mamuju.
Natsyelia atau biasa disapa Mia lantas masuk rumah sakit menyelamatkan seorang bayi yang masih dalam inkubator.
Saat akan membawa bayi itu keluar, bangunan RS Mitra Mamuju runtuh dan menimpa mereka.
Keduanya memang bisa dievakuasi, namun harus mendapat perawatan karena luka-luka mereka.
Setelah mendapat perawatan, sang suster meninggal.
Kisah Heroik Sang Suster
Gempa bumi susulan berkekuatan 6,2 magnitudo memporakporandakan sejumlah bangunan di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari.
Pusat gempa terletak di 6 km Timur Laut Majene-Sulbar.
Namun getarannya terasa di Polewali, Pinrang hingga Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan.
Akibat gempa, sejumlah rumah warga dan gedung bertingkat ambruk bahkan rata dengan tanah.
Salah satunya Rumah Sakit (RS) Mitra Mamuju.
Saat gempa terjadi seluruh ruangan rumah sakit bergoyang dan alat-alat medis berjatuhan.