Ini Waktu yang Dibutuhkan Tubuh untuk Membentuk Kekebalan Setelah Disuntik Vaksin

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dimulai pada Rabu (13/1/2021). Orang pertama yang disuntik adalah Presiden Joko Widodo.

Editor: Giri
Tangkapan layar Kompas TV
Presiden Jokowi telah menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin Covid-19, Sinovac di Istana Kepresidenan, Rabu (13/1/2021). 

TRIBUNJABAR.ID - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dimulai pada Rabu (13/1/2021). Orang pertama yang disuntik adalah Presiden Joko Widodo.

Setelah itu, mulai hari ini, Kamis (14/1/2021), dilaksanakan vaksinasi di Indonesia.

Di Jawa Barat, ada tujuh wilayah yang melaksanakannya. Satu di antaranya di Kota Bandung. 

Adapun pemberian vaksin di Indonesia dinilai akan efektif menekan penularan Covid-19 jika proses penyuntikan vaksin sudah bisa melahirkan kekebalan kelompok (herd immunity) hingga 70 persen.

Namun, berapa lama kekebalan tubuh seseorang terbentuk setelah divaksin?   

Spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes, DR Dr Indra Wijaya, SpPD-KEMD, MKes, FINASIM menjelaskan, rata-rata vaksin mengeluarkan dua dosis.

Vaksin Sinovac yang telah didistribusikan, misalnya, memiliki rentang waktu dua minggu atau 14 hari antara pemberian dosis pertama dan kedua.

Baca juga: Anggota DPR Curhat ke Menkes Merasa Kecewa karena Kalah Dibandingkan Raffi Ahmad

Baca juga: Dedi Mulyadi Pun Menangis, Agesti Akhirnya Berpelukan dengan sang Ibu yang Sempat Akan Dipenjarakan

Dosis pertama diberikan dengan tujuan agar tubuh mengenali antigen (vaksin yang diinjeksikan), sehingga tubuh bisa mulai membentuk antibodi pada titer tertentu.

Sehingga pada dosis kedua diharapkan bisa terbentuk lebih tinggi lagi.

"Efikasinya sejak vaksin pertama disuntik, antara dosis pertama dan kedua kan dua minggu. Dalam dua minggu titernya sudah tinggi sekali bisa mencapai 99 persen lebih dari yang diharapkan."

Demikian diungkapkan Indra dalam Instagram Live bersama Eka Hospital BSD dan Sinar Mas, Rabu.

Ia menambahkan, titer antibodi orang yang telah divaksin akan tetap tinggi, bahkan hingga tiga bulan setelahnya.

Indra memperkirakan, vaksin lain memberikan efek serupa.

Hanya saja, para ahli hingga saat ini masih meneliti berapa lama kekebalan tubuh terhadap Covid-19 itu dapat bertahan pada orang-orang yang telah divaksin.

Selain karena virus tersebut masih sangat baru, adanya mutasi virus membuat para peneliti seluruh dunia masih terus mengumpulkan data tentang Covid-19.

Baca juga: TERKUAK, Ini Alasan Puput Nastiti Mau Gantikan Veronica Tan di Hati Mantan Gubernur DKI Jakarta

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved