Tadi Malam Banjir Setinggi 1,2 Meter Hantam Desa Haurpugur Rancaekek, Siang Ini Masih Setengah Meter
Marwan mengungkapkan, kampungnya kerap terjadi banjir jika terjadi hujan deras, atau di daerah atas seperti Dampit hujan deras.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kampung Popojok, Desa Haurpugur, Kecamatan Rancaekek Bandung terendam banjir hingga 1,2 meter, Selasa (12/1/2021) malam.
Kini jalan di Kampung tersebut layaknya sunyai, air mengalir cukup deras dan anak-anak terlihat gembira bermain di genangan air tersebut.
Ada yang berenang ada juga yang bersepeda di area yang airnya sudah dangkal.
Seorang warga, Marwan (29) di hari Minggu kampungnya sebenarnya juga terendam banjir, namun tak sebesar banjir yang datang tadi malam.
"Banjir datang mulai sekitar pukul 19.00 WIB, tinggi air yang merendam mencapai 1,2 meter, sekarang sudah mulai surut," kata Marwan, Rabu (13/1/2021).
Kini air yang menggenang kampung tersebut variatif, mulai dari 10 centimeter, hingga 50 centimeter.
"Di sini, (jalan depan) sudah tinggal 20 centimeter, tapi yang di dalam masih ada yang mencapai setengah meter," katanya.
Marwan mengatakan, tentu banjir tersebut sangan mengganggu aktifitas warga.
"Kendaraan pun susah lewat, sekarang saja cuman satu dua kendaraan yang berani lewat," katanya.
Memang jika kendraan dipaksakan melewati banjir tersebut, bukan tidak mungkin akan mengalami mogok.
Marwan mengungkapkan, kampungnya kerap terjadi banjir jika terjadi hujan deras, atau di daerah atas seperti Dampit hujan deras.
"Sebab kalau di atas dareha Dampit hujan deras, airnya pasti ke Sungai Citarik, dan di sini Sungai Citarik pasti meluap. Ini juga banjir luapan Sungai Citarik," uacap Marwan.
Menurut Marwan, dari jajaran pemerintah mungkin sudah ada yang mengontrol, ke kampungnya melalui perangkat desa atau lainnya.
"Sampai saat ini, kalau bupati dan lainnya mungkin belum ada. Bantuan paling kemarin ada pemeriksaan kesehatan, untuk sembako dan penyedotan air, rasanya belum," kata Marwan.
Marwan berharap, pemerintah bisa memberikan solusi, untuk menanggulangi banjir tersebut.
"Bagaimana pun caranya, yang pasti diharapkan bisa memberikan solusi, supaya tak terjadi banjir, paling tidak tak terlalu besar," katanya.
Begitu juga warga lainnya, Ai Juju (51), yang sebagian barang dagangannya terendam banjir, mengatakan banjir tersebut merupakan luapan Sungai Citarik.
"Ini mah luapan Sungai Citarik, kami mah berharap ya Sungainnya dikeruk dan dilebarin, supaya airnya tak meluap," kata Ai, saat membereskan barang dagangannya di warungnya.
Sekarang kata Ai, air sudah mulai surut, tak seperti malam mencapai, sekitar satu meter.
"Ini sampai sini, biasanya, cuman segini (menunjuk bagian etalase lebih bawah) banjir sekarang cukup besar," ujar Ai, sambil menunjukan etalase, yang terendam banjir.
Selain itu Susi (28) juga membenarkan, banjir yang merendam kampungnya akibat luapan sungai Citarik.
"Sama, warga mah berharap ada pengerukan sungai citarik dan dibesarin sungainya, supaya airnya tak meluap," ucapnya.