Hari Kedua PPKM, Ada Sekolah di Kuningan yang Gelar Belajar Tatap Muka, Ini Alasan Pihak Sekolah
Di Kuningan ada siswa-siswi yang datang ke sekolah untuk belajar. Ini alasan pihak sekolah.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.Id, KUNINGAN – Memasuki hari kedua penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kuningan, Selasa (12/1/2021), semua satuan pendidikan di Kuningan melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring alias Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
Di lapangan, sejumlah siswa-siswi MI Plus An-Nur yang terletak di Desa Manggari, Kecamatan Lebakwangi, tetap datang ke sekolah.
Terlihat siswa-siswi MI Plus An-Nur datang tidak menggunakan seragam sekolah.
Baca juga: Jabar Peringkat Kedua Provinsi yang Alami Kenaikan Kasus Covid-19 Minggu Ini
Baca juga: Bagikan Foto Anak di Twitter, Susi Pudjiastuti Diserbu Calon Menantu, Saya Suka Makan Ikan, Bu
Mereka mengenakan pakaian bebas dan mengikuti kegiatan di ruang kelas seperti pada biasanya.
Saat ditemui Aep Saefulla, Kepala MI Plus An-Nur, mengatakan, pihaknya telah mengetahui surat edaran Bupati Kuningan yang melarang KBM dilakukan secara tatap muka.
“Kaitan dengan kegiatan dilakukan ini, bukanlah kegiatan belajar mengajar. Namun para siswa-siswi hanya datang untuk mengumpulkan tugas dan menyetor hafalan,” kata Aep kepada wartawan di sekolah, Selasa (12/1/2021).
Alasan melangsungkan kegiatan seperti ini, Aep mengaku sudah konfirmasi dengan satgas kecamatan dan menerangkan bahwa ini bukan KBM tapi laporan tugas-tugas siswa.
“Iya, kegiatan ini semua diketahui Satgas Covid-19 di kecamatan. Kemudian ini dilakukan hanya seminggu sekali dan mereka datang bawa tugas. Seperti tes hafalan dan tes ngaji, kemudian sisanya daring sesuai dengan ketentuan SE Bupati tersebut," ucap Aep.
Menurutnya, MI Plus An-Nur memiliki pelajaran hafalan tahfiz dan matematika. Sehingga para siswa perlu menyetor hafalan tersebut langsung kepada para guru.
“Kemudian untuk siswa hanya diminta datang ke sekolah satu kali dalam seminggu dengan jumlahnya pun dibatasi hanya 6 sampai 8 siswa per kelasnya,” ujarnya.
Dari 316 siswa yang ada, kata dia, penyetoran tugas dan hafalan dilakukan bergelombang tiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
"Jadi kemarin Senin libur, sekarang Selasa masuk, Rabu libur lagi, Kamis masuk, Jumat libur, dan Sabtunya masuk,” ujarnya.
Baca juga: Mulai Pukul 10.30, Ini Beberapa Kawasan yang Akan Mengalami Pemadaman Listrik, Empat Jam Mati Lampu
Baca juga: Polisi Sebut Rizieq Shihab Sempat Positif Covid-19 tapi Mengaku Sehat