Pesawat Sriwijaya Air Hilang

Titik Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 Sudah Ditemukan, tapi Bisa Pindah Karena Arus Laut Kencang

Lebih lanjut, Henri juga mengungkapkan proses pencarian pesawat Sriwijaya Air juga terbentur dengan arus laut yang kencang. 

Editor: Ravianto
googlemaps
Titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, Sabtu (9/1/2021). Pesawat dengan registrasi PK-CLC tersebut melayani rute Jakarta-Pontianak. Pesawat yang lepas landas pukul 14.36 WIB itu seharusnya tiba pada pukul 15.15 di Bandara Soepadio, Pontianak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Asisten Operasi TNI AU Marsekal Muda Henri Alfiandi menyebut pihaknya telah menemukan titik lokasi yang diduga tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Minggu (10/1/2021).

Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh empat menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pukul 14:40 WIB.

Baca juga: Anomali Warna Air Laut di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Ini Penjelasan TNI AU

Baca juga: SMS Terakhir Penumpang Sriwijaya Air SJ-182 untuk Ayahanda: Ujan Deras Nian Ini

Baca juga: Foto Sayap Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Sebelum Kecelakaan yang Sempat Dikirimkan Korban ke Keluarga

Pesawat yang jatuh itu adalah Penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak.

Menurut data, total penumpang pesawat Sriwijaya Air adalah 50 orang.

50 orang ini terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi serta ditambah 12 orang dengan 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.

Menurut Henri, pesawat tersebut diduga kuat terjatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Titik itu menjadi lokasi terakhir hilangnya pesawat.

"Koordinatnya 055523 south lintang timurnya 1063605, ini sama dengan laporan Popunas, titik terakhir pesawat penerbangannya, sama. Ini posisi hilang dari pantauan kita," kata Henri di Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) II, Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Namun, kata Henri, titik koordinat itu bisa saja meleset dari prediksi.

Hal itu karena faktor cuaca ataupun arus air di sekitar lokasi kejadian.

"Kita bisa off mungkin radius 50 sampai 100 meter dari situ. Kita bisa lihat, soalnya kalau benda jatuh di laut, itu sangat luas, dan tidak ada tanda di situ. Itu yang menyulitkan kita," ungkapnya.

Lebih lanjut, Henri juga mengungkapkan proses pencarian pesawat Sriwijaya Air juga terbentur dengan arus laut yang kencang. 

"Dari mulai hari kemarin sampai sekarang diitung jatuhnya bisa 5 mil, kalau 5 knot saja bisa 5 mil per jam."

"Ada arus laut yang bisa membawa material pesawat yang pecah itu," tandasnya.

TNI juga menargetkan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY-182 paling lama 7 hari kerja. Namun, bisa saja target itu diperpanjang tergantung situasi dan kondisi di lapangan.

SMS Terakhir Penumpang

Kecelakaan pesawat terjadi di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh empat menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pukul 14:40 WIB.

Pesawat yang jatuh itu adalah Penerbangan Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak.

Baca juga: Foto Sayap Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Sebelum Kecelakaan yang Sempat Dikirimkan Korban ke Keluarga

Baca juga: Sang Istri Pilot Sriwijaya Air yang Hilang Lupa Setrika Baju Afwan, Pertama Setelah 15 Tahun Menikah

Menurut data, total penumpang pesawat Sriwijaya Air adalah 50 orang.

50 orang ini terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi serta ditambah 12 orang dengan 6 kru aktif dan 6 ekstra kru.

Salah seorang korban pesawat Sriwijaya Air adalah Indah Halimah Putri (26 tahun).

Indah Halimah Putri (26 tahun) merupakan warga RT 07 Dusun IV Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir.

Indah diketahui diketahui terbang bersama empat orang anggota keluarga lainnya.

Keempat orang tersebut yakni suami Indah bernama Rizki Wahyudi (27 tahun), putra Indah bernama Arkana Nadhif (7 bulan), mertua Indah bernama Rosi Wahyuni dan keponakannya bernama Nabila Anjani.

Menurut Ridwan, orang tua Indah, putrinya itu terakhir kali mengirim pesan mengenai hasil PCR test, beberapa jam sebelum terbang.

"Kemarin pukul 13.52, Puput (nama panggilan keluarga kepada Indah) SMS saya, katanya hasil PCR test-nya negatif," kata Ridwan saat ditemui di kediamannya di Desa Sungai Pinang 2, Minggu (10/1/2021).

Ridwan, ayahanda Indah (paling kiri) masih menunggu informasi seputar pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak, di mana putrinya menumpang pesawat tersebut.
Ridwan, ayahanda Indah (paling kiri) masih menunggu informasi seputar pesawat Sriwijaya Air SJY 182 yang hilang kontak, di mana putrinya menumpang pesawat tersebut. (TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA)

Menurut Ridwan, Indah juga sempat mengatakan bahwa pesawat yang ditumpanginya delay karena cuaca buruk.

"Kata Puput, pesawatnya delay karena hujan deras di Jakarta. Tapi delay berapa jam, dia tidak bilang," ujar Ridwan.

Berikut isi lengkap SMS Indah alias Puput kepada orang tuanya :

"Ba pagi tadi hasil swab PCR e lah ngeluo hasil e negatif gale (Bapak, pagi tadi hasil swab PCR sudah keluar, hasilnya negatif semua), jadi kami langsung berangkat saraikak ke pontianak (jad, kami langsung berangkat semua ke Pontianak). ikak lah di ruang tunggu lagi nunggu pesawat e delay, ujan deras nian Ini sudah di ruang tunggu, lagi nunggu pesawat delay, hujan deras sekali)."

Saat ini keluarga sedang menuggu informasi dari keluarga di Jakarta.

"Nunggu kabar dari keponakan yang tinggal di Jakarta," kata Ridwan yang tampak tegar itu.

Bawa Bayi

Salah seorang penumpang Sriwijaya Air yang hilang kontak diketahui bernama Indah Halimah Putri.

Ia merupakan warga asal Desa Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Ogan Ilir.

Hal ini dibenarkan Kepala Desa Sungai Pinang 2, Herman Sawiran.

"Iya, benar (Indah) warga Sungai Pinang 2," kata Herman saat dihubungi TribunSumsel.com, Sabtu (9/1/2021).

Indah diketahui terbang bersama empat orang anggota keluarga lainnya.

Keempat orang tersebut yakni suami Indah bernama Rizki Wahyudi, putra Indah bernama Arkana Nadhif, mertua Indah bernama Rosi Wahyuni dan keponakannya bernama Nabila Anjani.

"Dia (Indah) pergi sekeluarga berlima. Kalau yang tercatat warga Sungai Pinang 2 ya cuma Indah. Yang empat orang lainnya bukan," kata Herman.

Menurut Herman, berdasarkan keterangan kerabat, saat penerbangan Indah membawa sang anak berusia 3 bulan bernama Arkana Nadhif.

"Kasihan sekeluarga itu. Anaknya masih bayi umur 3 bulan," kata Herman.

Sebelum terbang menuju Pontianak, Indah beserta suami dan anak semata wayangnya sempat mudik ke kampung halamannya, beberapa hari lalu.

Setelah dari Sungai Pinang, ketiga orang anggota keluarga tersebut lalu terbang ke Bangka untuk menjemput Rosi Wahyuni yang merupakan mertua Indah atau ibu dari suaminya.

"Mertuanya Indah tinggal di Bangka. Setelah dijemput ke Bangka, sekeluarga ini terbang ke Jakarta, lalu ke Pontianak," ungkap Herman.

Berita warga Sungai Pinang yang menumpang pesawat Sriwijaya Air, menyebar ke seluruh wilayah Sungai Pinang.

Warga pun dibuat geger dengan kabar ini dan tak menyangka terjadinya peristiwa ini.

"Ya tahu semua (kabar Indah menumpang pesawat Sriwijaya Air). Ini masih hujan deras, jadi belum bisa banyak bergerak," kata Herman.

(Tribun Sumsel/Agung Dwipayana)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul SMS Terakhir Indah Penumpang Sriwijaya Air Asal Ogan Ilir kepada Orang Tua Sebelum Naik Pesawat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved