4 Anak Boncengan Naik Motor, Kadisdikbud Subang Sambut Baik Kepedulian Dedi Mulyadi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Subang,Tatang Komara menyambut baik

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Ichsan
tribunjabar/irvan maulana
Kadisdikbud Kabupaten Subang, Tatang Komara (kedua kiri) dan jajarannya 

Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Subang,Tatang Komara menyambut baik perhatian dan kepedulian anggota DPR RI Dedi Mulyadi terhadap 4 anak boncengan naik motor di Subang.

Menurut Tatang Komara, perhatian, kepedulian dan pernyataan Dedi Mulyadi merupakan hal yang positif dan menjadi masukan bagi Disdikbud Kabupaten Subang.

"Kami berterimakasih kepada Pak Dedi yang telah memberikan suport atau tindakan moril kepada anak-anak tersebut, terkait dengan pernyataan Pak Dedi yang menghendaki dilakukannya belajar tatap muka saya sesungguhnya setuju karena belajar online itu dinilai oleh kita tidak efektif," kata Tatang Komara kepada ketika dikonfirmasi Tribun di Aula PGRI Subang, Kamis (7/1/2021).

Sebelumnya kepada Tribun Jabar, Dedi Mulyadi menceritakan saat perjalanan ke Jakarta dan melewati perkebunan PTPN VIII di Subang menemukan empat anak yang terdiri dari seorang murid SD dan tiga siswa SMP berboncengan naik sepeda motor. Seorang di antaranya perempuan.

Baca juga: Menang di Pilkada Serentak, Dua Anggota DPRD Jabar Diganti dengan Wajah Baru

4 Anak Boncengan Naik Motor, Mau Nengok Teman Hamil Kecelakaan, Gabut Kelamaan Belajar Online
4 Anak Boncengan Naik Motor, Mau Nengok Teman Hamil Kecelakaan, Gabut Kelamaan Belajar Online (istimewa)

Yang mengangekatkan dan membuat Dedi Mulyadi miris, keempat anak itu saat ditanya mengaku akan menjenguk temannya yang diketahui hamil akibat "kecelakaan". 

Dedi Mulyadi menilai saat ini anak usia sekolah tengah gabut karena kelamaan belajar online, tidak hadir di kelas. Siswa juga kurang perhatian dari orangtua yang sisbuk sendiri-sendiri.

Dedi pun meminta pemerintah agar menggelar belajar secara tatap muka di daerah  tertentu yang memungkinkan.

Menurut Tatang Komara, belajar tatap muka menjadi suatu keniscayaan dalam proses belajar-mengajar.

Namun, lanjut Tatang, kekhawatiran pihak lain juga harus menjadi dasar dalam mengambil sebuah keputusan.

"Pandemi ini menyeluruh, tidak hanya gara-gara kejadian itu lantas menjadi keputusan daerah dan menjadi kebijakan umum tentu ada banyak hal yang wajib dipertimbangkan oleh Pemerintah Daerah," kata Tatang.

Baca juga: Tb Mulyana Syahrudin Berpeluang Pimpin Golkar Cianjur Lagi Tapi Belum Ambil Formulir Pendaftaran

Fenomena anak-anak yang gabut, kata Tatang, juga menjadi perhatian Disdikbud Kabupaten Subang.

"Semuanya sudah saya sampaikan dalam rapat koordinasi bersaa Satgas Covid-19, mudah-mudahan ada kebijakan yang tepat," kata Tatang.

Tatang Koamara berharap, dengan adanya kejadian ini bisa menjadi ajang refleksi untuk para siswa, guru dan orangtua agar bekerja sama dalam mengontrol siswa.

"Guru harus bisa menjadi ayah atau ibu bagi anak-anak bukan hanya siswa tapi mereka sekaligus anak kita yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh," kata Tatang.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved