UPDATE Perahu Terbalik di Waduk Cirata yang Tewaskan 5 Orang, Begini Penjelasan Lengkap Polisi
Tragedi di awal 2021, perahu terbalik di Waduk Cirata, tepatnya Kampung Pasirwetan, Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis,
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Tragedi di awal 2021, perahu terbalik di Waduk Cirata, tepatnya Kampung Pasirwetan, Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta menewaskan lima orang dari satu keluarga, pada Jumat (1/1/2021).
Kelima orang tersebut tiga di antaranya suami, istri dan anaknya yang masih berumur 1 tahun.
Peristiwa ini berawal saat sembilan orang pergi ke kolam jaring apung (KJA) untuk makan-makan.
Namun, saat hendak pulang ke tepi danau perahu itu terbalik dan menenggelamkan empat orang ditambah satu orang yakni, Badar (25) suami dari Eneng (25) dan ayah dari Zian (1) yang memutuskan loncat untuk menolong mereka.
Baca juga: Kapal Isap Tambang Timah Karam di Bangka, Dedi Mulyadi : Setop Tambang Timah, Merusak Lingkungan
Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Fitran Romajimah mengatakan korban yang meninggal dalam peristiwa perahu terbalik di Waduk Cirata ini adalah satu keluarga.
"Pihak kepolisian sudah lakukan cek TKP, perahu merupakan milik salah satu dari keluarga korban yang tenggelam, namun kami tetap klarifikasi terkait kejadian tersebut," ujarnya, Minggu (3/1/2021).
Diberitakan sebelumnya, Ketua RT 20 Kampung Pasirwetan, Desa Sinargalih, Budi mengatakan mereka hendak pergi ke KJA untuk makan-makan dalam rangka tahun baru. Ada sebanyak 9 orang yang pergi ke KJA menggunakan satu perahu tongkang.
"Warga Kampung Pasirwetannya hanya Neng Ai Latifah (14) dan Aqila (7). Mereka ikut dengan saudaranya (Badar dan Eneng) yang berasal dari Cianjur," katanya, Jumat (1/1/2021) di lokasi.
Baca juga: Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin Menikahi Cucu Pendiri Gontor
Budi menyebut perahu yang ditumpangi mereka terbalik saat perjalanan pulang dari KJA ke darat, lantaran kelebihan muatan.
Hal ini pun diperkuat pernyataan dari tetangga korban (Ai), Kholid (50) yang menyebut saat perjalanan ke KJA perahu yang ditumpanginya itu mengangkut dua kali balikan.
"Tapi saat perjalanan pulang justru perahu ini sekaligus memuat banyak penumpang," ujarnya