Pemerintah Larang Aktivitas FPI
Di Jakarta Pemerintah Bubarkan FPI, di Kuningan Anggota FPI Ikut Baksos Bantu Korban Banjir Ciwaru
Meski sudah dibubarkan, sejumlah anggota FPI masih ikut bakti sosial membantu korban banjir di Ciwaru, Kuningan.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN – Saat organisasinya dibubarkan oleh pemerintah, sebanyak 15 anggota laskar FPI Kuningan tetap turut serta melakukan bakti sosial di kawasan bencana banjir di Desa Andamui, Kecamatan Ciwaru.
Saat ikut bakti sosial, mereka masih tetap mengenakan atribut seperti kaus dan topi.
“Untuk kegiatan sosial seperti ini menjadi prioritas organisasi dalam meringakan beban warga,” ucap Asep Supriadi, Perwakilan FPI DPC Ciawigebang, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Kata Kuasa Hukum Gisel tentang Kliennya Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Video Syur
Baca juga: Kabar Duka dari Adipati Dolken, Sang Ayah Meninggal Dunia, Dimakamkan Tadi di Jatiwangi Majalengka
Bantuan yang diberikan tadi, kata dia, merupakan itikadi baik sebagai relawan dalam menolong warga yang terkena musibah bencana alam.
“Iya, untuk kegiatan sosial dan kemanusian seperti tadi. Kami tidak melihat dari perbedaan apa pun. Melainkan kami berbicara misi kemanusian,” kata Asep.

Perkataan Asep diamini Johar Maknun yang juga Perwakilan DPC FPI Kalimanggis.
Dalam kegiatan tadi, kata Johar, anggota laskar FPI membantu warga korban banjir membersihkan rumah dan perkakas rumah tangga.
Saat dikonfirmasi, Lukman yang merupakan Sekjen FPI Kuningan membenarkan ada anggota laskar FPI di lokasi bencana banjir untuk membantu warga.
“Iya, benar. Kebetulan yang turun tadi merupakan pengurus perwakilan dari Kecamatan Ciawigebang, Kalimanggis, dan Kecamatan Lebakwangi,” ujarnya.
Diketahui, puluhan rumah warga di Desa Andamui, Kecamatan Ciwaru dan Desa Cihanjaro, Kecamatan Karangakancana terendam banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.
Baca juga: Yang Dilakukan Gisel Saat Masih Jadi Istri Gading Marten Terbongkar, Roy Marten Beri Jawaban Bijak
Baca juga: Maia Estianty Positif Covid-19, Pilih Jalani Isolasi Mandiri di Tempat Ini
Menurut data yang terhimpun banjir merendam rumah warga akibat luapan air sungai yang terjadi saat berlangsung hujan lebat.
"Ada sekitar 50 rumah warga di tiga blok desa kami yang terendam," ucap Kepala Desa Andamui yakni Warman saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, Selasa (29/12/2020).
Warman mengatakan, sungai yang sebelumnya pernah mendapat bantuan pembangunan tembok penahanan di sepanjang Sungai Cijurey desa setempat debitnya naik.
"Namun tembok mengalami ambruk dan pembangunan itu luncuran program BBWS dan PSDAP Kuningan masuk dalam pekerjaan di tahun sekarang," katanya.
Jadi, kata Warman, terendamnya puluhan rumah itu akibat jebolnya bangunan sepanjang pinggir sungai tersebut.
"Iya bangunan jebol dan memang setiap musim hujan begini, rumah di blok tersebut sering mengalami kebanjiran," ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir menerjang pemukiman warga.
"Namun sebagai antisipasi terhadap bencana alam di musim hujan, tetap kita semua waspada," katanya.
Menyinggung soal rumah yang terendam, warga langsung membersihkan rumah saat banjir surut.
"Tidak ada yang mengungsi dari tempat tinggal tersebut," kata Warman.
Baca juga: Gunakan Brankar Tertutup Pelindung Plastik, Begini Proses Ibu Hamil Positif Covid-19 Saat Melahirkan