Di Tengah Pandemi Covid-19, Siswa SMKN 1 Sumedang Ini Justru Berhasil Bikin Lampu LED Hemat Energi

Para pelajar SMKN 1 Sumedang mampu membuktikan kapasitas mereka dengan memproduksi lampu LED hemat energi di tengah masa pandemi Covid-19.

Istimewa
Para pelajar SMKN 1 Sumedang mampu membuktikan kapasitas mereka dengan memproduksi lampu LED hemat energi di tengah masa pandemi Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid-19 tidak menghentikan Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk terus meningkatkan kapasitas para pelajar dengan program Sekolah Pencetak Wiruasaha (SPW).

Kali ini, para pelajar SMKN 1 Sumedang mampu membuktikan kapasitas mereka dengan memproduksi lampu LED hemat energi di tengah masa pandemi Covid-19.

Lampu LED hemat energi tersebut diproduksi langsung oleh para pelajar SMKN 1 Sumedang yang tergabung dalam program Sekolah Pencetak Wiruasaha (SPW). Produk yang diberi label Nesas LED Lamp itu telah berhasil masuk ke pasaran di kawasan Kalimantan.

Baca juga: Daftar 14 Kontestan Indonesian Idol yang Melaju ke Spektakuler Show? Bakal Tampil Minggu Depan

Baca juga: Kata-kata Menyentuh Selamat Tahun Baru 2021, Pakai Bahasa Inggris atau Gambar, Share di Medsos

Baca juga: Ketika Terancam Panjatkan Doa yang Dibaca Ashabul Kahfi, Memohon Petunjuk Saat Tak Ada Jalan Keluar

Adang Maulana (17) salah satu siswa yang tergabung dalam program tersebut mengatakan gagasan membuat lamput hemat energi tersebut karena menilai lampu merupakan kebutuhan masyarakat yang pasti digunakan setiap harinya. 

Meski telah muncul berbagai merk lampu ternama, namun hal itu diakui Adang tak menyusutkan semangat untuk bisa memproduksi lampu LED bersama lima temannya.

"Kami melihat banyak sekali lampu digunakan oleh masyarakat. Kami merakit lampu LED, berawal dari pertama menyiapkan produk, dilanjutkan proses merakit, penyolderan, perekatan dan pemberian label," ujar Adang melalui siaran digital, Selasa (29/12).

Adang menuturkan, ia bersama teman-temannya hanya membutuhkan waktu sekitar tujuh menit untuk dapat mengproduksi satu buah lampu LED. Bahkan lampu buatan mereka telah tembuh pasar di Kalimantan pada awal produksi tiga bulan pertama di masa pandemi Covid-19.

"Dari awal pembuatan produk sampai pembukusan perkiraan sampai tujuh menit. kami bekerja dengan satu tim berisi lima orang, bagiannya pertama dibagi dengan lima tugas ketua, bendahara, pemasaran dan produksi. Jadi karena kami terbatas orang, ketua maupun bendahara ikut membuat produk ini," katanya.

Lampu yang diproduksi pun berbagai varian daya, mulai dari 5 hingga 15 watt dengan harga yang bervariatif, tergantung kebutuhan konsumen yang melakukan pemesanan lampu tersebut.

"Pemasaran kami menggunakan online atau pun menawarkan kepada konsumen paling jauh ke Kalimantan, awal pemasaran sampai sampai 50 pcs. karena kami menggunakan daya 5 samapai 15 watt dan dengan kualitas yang bagus dan juga tidak boros. Untuk harga yang 5 watt itu Rp 12 ribu, 9 watt Rp 15 ribu, 12 watt Rp 18 ribu, dan 15 watt Rp 20 ribu," ungkapnya.

Baca juga: Ditengah Pandemi Covid-19, Program Digitalisasi Pasar Bisa Jadi Penggerak Perekonomian Daerah

Baca juga: BMKG: Waspadai Sesar Lembang, 8.264 Gempa Bumi Terjadi di Tanah Air Selama 2020

Baca juga: 2.925 Bencana Alam Terjadi pada 2020 di Tanah Air, Bencana Hidrometeorologi Mendominasi

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, mengaku bangga atas produk yang dihasilkan para pelajar SMKN 1 Sumedang untuk meningkatkan kapasitas serta belajar berwirausaha. Disdik Jabar pun, kata Dedi, terus mendorong terobosan atau inovasi yang dihasilkan oleh para pelajar di Jabar.

"Sebetulnya berawal dari upaya kita di tahun ajaran kedepan bagaimana mengembangkan SMA dan SMK itu dengan pola BLUD. seperti contoh yang di SMK Sumedang, diberi modal sekitar Rp 10 juta, ternyata dari modal yang diberikan kepala sekolah kepada siswa. Tentunya ini bagian dari yang terus kita dorong, karena salah satu program atau kurikulum yang ada di SMK yaitu bagaimana SMA dan SMK ini harus mampu mencipta," kata Dedi.

Bahkan Dedi mengaku, para pelajar SMKN 1 Sumedang pun akan didorong untuk berkolaborasi dengan desa-desa di Jabar yang belum memiliki akses atau layanan penerangan. Pasalnya terdapat sekitar 16 ribu rumah di pedesaan hingga kini yang belum dilengkapi dengan penerangan.

"Nah dengan mereka mencipta sebuah lampu LED ini merupakan bukti bahwa ciptaan mereka layak dan laku di pasaran. Ini tentu kita dorong kedepannya, bagaimana siswa smk bisa berkolaborasi dengan 5.320 desa dalam menyesaikan kampung-kampung di desa yang masih redup yang belum ada listrik," harap Dedi.

Baca juga: Jejak Digital Michael Yukinobu de Fretes, Sosoknya Banyak Dibicarakan Terkait MYD di Video Gisel

Baca juga: Kata-kata Menyentuh Selamat Tahun Baru 2021, Pakai Bahasa Inggris atau Gambar, Share di Medsos

Baca juga: SP3 Kasus Dugaan Chat Mesum Rizieq Shihab - Firza Husein Dicabut, Ini Tanggapan Tim Badan Hukum FPI 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved