PT KAI Juga Berlakukan Rapid Test Antigen Negatif Covid-19 Bagi Pengguna Kereta Api Wisata

KAI Daop 2 Bandung memfasilitasi layanan pemeriksaan rapid test antigen bagi calon pengguna jasa layanan kereta api jarak menengah/jauh.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Cipta Permana
Calon pengguna jasa layanan kereta api wisata Didi Turmudzi (tengah) menerima miniatur replika gerbong kereta api dari Direktur Operasi KAI Wisata, Raden Agus Dwinanto Budiadji, menjelang keberangkatan di Stasiun Bandung, Rabu (23/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana 
 
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 2 Bandung memfasilitasi layanan pemeriksaan rapid test antigen bagi calon pengguna jasa layanan kereta api jarak menengah/jauh di Pulau Jawa. Selain di Stasiun Kiaracondong, pelaksanaannya hasil kerja sama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia Grup (RNI) juga berlangsung di Stasiun Bandung.

Pelaksanaannya mulai Selasa (22/12/2020) dengan tarif Rp 105 ribu.

Hal tersebut menyusul adanya kebijakan berdasarkan Surat Edaran Kemenhub Nomor 23 Tahun 2020.

Dalam surat edaran itu disebutkan setiap calon pengguna jasa layanan kereta api diwajibkan untuk menunjukkan hasil rapid test antigen yang negatif sebagai syarat untuk naik kereta api.

Aturan tersebut tak hanya berlaku bagi pelanggan kereta api reguler, tapi juga penumpang kereta wisata jarak menengah/jauh baik pola carter maupun rombongan dan pola FIT/perseorangan. 

Seorang calon pengguna jasa layanan kereta wisata, Didi Turmudzi mengapresiasi langkah yang dilakukan PT KAI yang membantu pemerintah dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19 di Tanah Air. Khususnya di Kota Bandung.

Baca juga: Penutupan 23 Ruas Jalan di Kota Bandung Diperpanjang hingga 4 Januari, Berikut Daftar dan Jadwalnya

Baca juga: CATAT! Rapid Test Antigen Wisatawan Dilakukan di Rest Area Cipali dan Cipularang, Positif Pulang

"Tentunya saya pribadi mendukung dan mengapresiasi langkah yang dilakukan PT KAI dengan diwajibkannya setiap penumpang memiliki hasil negatif Covid-19 untuk memastikan keamanan dan keselamatan dari penggunaan lainnya," ujarnya saat ditemui di Stasiun Bandung, Rabu (23/12/2020).

Didi mengatakan, bersama 19 anggota keluarga keluarga sudah melakukan tes sebelum masuk Stasiun Bandung. Mereka akan berangkat menuju Bromo, Jawa Timur.

Dia mengatakan sudah rutin memastikan kesehatan seperti dengan rapid test dan PCR/swab test, terutama sejak menerima kunjungan dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di kantornya. Apalagi, Ahmad Riza dinyatakan positif Covid-19 sepulang dari Bandung.

"Dari situ saya mulai berhati-hati dan rutin periksa. Terakhir beberapa waktu lalu saya PCR yang ketiga kali dan hasilnya ahamdulillah sejauh ini negatif. Saya kira selama kita patuh dan disiplin pada aturan protokol kesehatan, insya Allah tidak akan terpapar," ucapnya.

Direktur Operasi KAI Wisata, Raden Agus Dwinanto Budiadji, mengatakan, pihaknya senantiasa menyampaikan aturan kepada setiap pelanggan di semua jenis layanan. Aturan wajib rapid test antigen dengan hasil negatif kepada calon pengguna jasa layanan kereta api berlaku sejak 22 Desember.

"KAI Wisata mematuhi seluruh aturan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam rangka mencegah setiap potensi penyebaran Covid-19 melalui moda transportasi kereta api," ujar Agus.

Baca juga: PROFIL 6 Menteri Baru di Kabinet Indonesia Maju, dari Wali Kota hingga Ketua Umum GP Ansor

Oleh karena itu, kata Agus, setiap pelanggan kereta wisata  diharuskan menunjukkan surat keterangan hasil rapid test antigen negatif Covid-19 yang berlaku selambat-lambatnya 3 hari sebelum tanggal keberangkatan.

Selain itu juga diwajibkan menerapkan dan mematuhi aturan protokol kesehatan yaitu, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) yang telah ditetapkan selama perjalanan di atas kereta.

Syarat kepemilikan surat keterangan hasil rapid test antigen negatif Covid-19 tersebut, lanjutnya, tidak diwajibkan bagi pelanggan kereta wisata jarak jauh berusia di bawah 12 tahun.

"Setiap pelanggan KA jarak jauh harus dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), memakai masker dan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius. Selama dalam perjalanan, pelanggan  juga diharuskan menggunakan face shield dan diimbau menggunakan pakaian lengan panjang," ucapnya

Agus menuturkan seiring dengan diterapkannya kewajiban aturan rapid test antigen bagi calon pengguna jasa layanan kereta api wisata pun berdampak dinamis. Di satu sisi ada calon pengguna yang cancel atau membatalkan dan menunda keberangkatan, namun ada juga yang bersedia ikut aturan dan melanjutkan perjalanannya.

Baca juga: Kapan Vaksinasi Virus Corona di Kota Bandung Bisa Dilaksanakan, Begini Jawaban Dinkes

"Seperti halnya keberangkatan kereta wisata hari ini, seharusnya ada tiga, tapi dua rombongan atau carter yang memilih menunda jadwal keberangkatannya terkait dengan kesiapan mereka karena aturan," ucapnya.

Agus menambahkan, sejak diberlakukannya aturan wajib rapid test antigen kemarin, hingga hari ini tidak ditemukan calon pengguna jasa layanan kereta api wisata kelas priority jenis layanan carter yang memiliki hasilnya positif.

Namun, apabila dikemudian hari ditemukan calon penumpang dengan hasil positif, pihaknya telah berkoordinasi dengan fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk merujuk pada pemeriksaan kesehatan lanjutan.

Humas KAI Wisata, Ilud Siregar, menjelaskan, sebagai peningkatan pelayanan kepada para pelanggan kereta api, untuk tahap awal, layanan rapid test antigen tersedia di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Tegal, Semarang Tawang, Yogyakarta,  Surabaya Gubeng, dan Surabaya Pasar Turi.

Menurutnya, dikarenakan proses pelayanan rapid test antigen memakan waktu lebih lama dibanding rapid test antibodi, maka calon pelanggan agar menyiapkan waktu yang cukup untuk melakukan tes tersebut.

Masyakarat yang ingin menggunakan layanan rapid test antigen di stasiun, diimbau untuk melakukannya H-1 perjalanan untuk menghindari keterlambatan jika dilakukan di hari keberangkatan. 

“Kami juga mengingatkan kepada para pelanggan kereta wisata agar selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan sehat sampai di tujuan," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved