VIDEO-Setelah 70 Tahun Berdiri, Pangkas Rambut Sawargi yang Eksis Hingga Kini

Pada awal berdiri, pangkas rambut ini hanya bermodalkan dua kursi dengan total dua pegawai didalamnya.

Editor: yudix

Harga yang ditawarkan di pangkas rambut inu pun sama tak jah berbeda dengan pangkas rambut pada umumnya. Mulai dari Rp 5.000 untuk potong jenggot biasa hingga Rp 100.000 untuk cat rambut. Untuk potong rambut biasa pun hanya dibandrol seharga Rp 35.000.

Risyad mengatakan dirinya sempat memiliki ide untuk membuka cabang baru. Hal ini dibuktikan dengan banyak orang dari berbagai kota mulai dari Cirebon hingga Jakarta yang hendak mendirikan franchise dari pangkas rambut ini. Namun dirinya memilih untuk menjaga dan melestarikan serta fokus terhadap pangkas rambut Sawargi ini.

Alasan ini dia ambil lantaran sejarah yang ada di pangkas rambut itu sangat kuat dan perlu perizinan kepada generasi sebelumnya untuk membuka cabang. “Sempat mau buka cabang, tapi tersendat perizinan dan tradisi yang ada” kata dia.

Kedepannya dirinya masih membaca dan meraba-raba untuk membuka cabang. Namun guna mempertahankan eksistensi ditengah modernisasi Barbershop yang ada, dirinya tengah fokus dengan meningkatkan pelayanan dan kualitas yang ada.

Pelayanan di pangkas rambut ini menjadi hal utama dan diprioritaskan. Mulai dari tatakrama berperilaku, sopan santun dalam bertutur hingga kenyamanan. Hal ini selaras dengan nama Sawargi yang dipakai. Risyad mengatakan hal utama ditempat ini bagaimana cara pelayanan yang baik unuk menjadikan pelanggaran bukan hanya pelanggan tapi sebagai keluarga.

Saprudin atau yang sering disapa Pak Aep (55), salah satu pegawai tertua yang ada mengatakan dirinya betah bekerja disana. Aep sendiri sudah bekerja di pangkas rambut Sawargi selama 33 tahun. Dirinya bekerja ketika pangkas rambut tersebut masih dikelola oleh generasi pertama dilanjut generasi kedua.

“Saya awal bekerja dulu tahun 1987 waktu saya masih muda dan alhamdulilah bertahan sampai sekarang,” kata dia sembari membereskan rambut yang berceceran di lantai.

Sebagai pengelola generasi ketiga pangkas rambut Sawargi, Risyad berharap pangkas rambut ini kedepannya bisa terus eksis dan menjadi ikon Kota Bandung.

“Semoga Barbershop ini bisa menjadi ikon kota Bandung, dan kedepannya bisa tetap menjaga keharmonisan antara barberman dan pelanggan yang menjadi ciri khas kami dilengkapi ditambah dengan nuansa retro dan klasik. Disamping itu semoga pemerintah kota Bandung lebih bisa memperhatikan dan mengapresiasi pangkas rambut ini.”Pungkasnya.(*)

Penulis: Wildan Noviansah/Job2
Video Editor: Edwin Tk

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved