VIDEO-Pembawa Rezeki Ditengah Situasi Pandemi Dengan Budidaya Ikan Cupang Hias

Ditengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan banyak orang berada di dalam rumah, kini penghobi ikan cupang hias justru meningkat drastis.

Editor: yudix

TRIBUNJABAR.ID - Ditengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan banyak orang berada di dalam rumah, kini penghobi ikan cupang hias justru meningkat drastis. Pangsa pasar ikan cupang kini didominasi pekerja yang bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).

Ada yang mengoleksi ikan cupang untuk kesenangan dan mengisi waktu luang, ada pun diperuntukan untuk bisnis.

Budidaya ikan cupang ditengah situasi pandemi Covid-19 ternyata menjanjikan. Keuntungan yang diperoleh dari berjualan ikan cupang bisa mencapai jutaan rupiah.



Baca juga: Viral, Jadikan Ikan Cupang Sebagai Mahar Pernikahan, Istri Sempat Ngga Percaya, Begini Alasannya

Baca juga: Viral Mempelai Wanita Histeris saat Mantan Datang ke Pelaminan, Mantan: Saya Hargai Undangannya

Rizky Syahaqy, seorang penjual ikan cupang, mengaku keuntungan bisnisnya melonjak saat ditengah pandemi Covid-19 mencapai jutaan rupiah.

“Semenjak pandemi ini kita satu bulan bisa dapet Rp 8 juta, sebelum pandemi dibawah itu ,” ujar pria asal Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi itu.

Rizky mulai berjualan ikan cupang diawal tahun 2019. Mulanya diakhir tahun 2018, ketika dia sedang pulang kampung ke Bekasi semasa libur kuliah, dia meminta sepasang ikan cupang kepada saudaranya untuk dijadikan oleh-oleh untuk kawan kostan Rizky.



Satu minggu kemudian dia kembali ke Bekasi dan meminta lagi sepasang ikan cupang hias kepada saudaranya untuk dipijahkan.

Dari situ Rizky tertarik untuk mengawali budidaya ikan cupang hias di kamar kostnya di Babakan dangdeur Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Dengan modal Rp 0 rupiah, Mahasiswa Jurnalistik UIN Bandung ini berhasil memijahkan sepasang ikan cupang hias dan berhasil menetaskan 100 butir telur ikan cupang hias.

“Awalnya iseng kan, tapi karena pemijahannya berhasil dan ikan cupang hiasnya makin banyak, saya bingung nih ikan harus digimanain akhirnya saya coba jual di instagram, instagram kita namanya @cupang.sahabat_kosan,” kata dia saat diwawancarai via daring.

Namun semenjak pandemi Covid-19, semua ikan cupangnya harus dipindahkan ke Cimahi, tepatnya di jl. Rh Abdul Halim, Kecamatan Cimahi Kota Cimahi Tengah dan dihandle oleh partnernya. Rizky harus kembali ke Bekasi karena biaya hidup di kostan lumayan mahal, ditambah tidak ada kegiatan perkuliahan.

Baca juga: Pemandangan Tak Biasa di Bus, Kepala Wanita Ditancapkan Sembilan Jarum, Fotonya Viral

Rizky memasarkan ikan cupangnya melalui instagram dan facebook. Seiring berjalannya waktu dia mengikuti perkembangan penjualan cupang hias, dia mencoba melelang ikan cupangnya di postingan instagram dan melihat peminatnya banyak. Dalam kurun waktu 24 jam dia bisa menjual puluhan ikan cupang.

Tak sampai situ, dia juga mendagangkan ikan cupangnya di live instagram dan tetap dengan lelang. Ditambah live bareng dengan akun penjual ikan cupang yang pengikutnya sudah puluhan ribu.

“Kita lelang di postingan instagram banyak yang beli tapi hanya followers aja yang liat, nah akhirnya tren lah live lelang join tuh @cupang.sahabat_kosan sama akun cupang yang followersnya banyak, jadi followers mereka bisa liat postingan kita. Dalam 2 jam kita laku puluhan ikan, kalau lelang di postingan instagram agak lama ya bisa sampe 24 jam. Biaya packing dan ongkos kirim ditaggung pembeli ya” kata pria 21 tahun itu.



Jenis ikan cupang yang dijual beragam. Ada  Bluerims, galaksi, candy, nemo, koi, marbel dan masih banyak lagi.Pembeli pun datang dari seluruh pelosok Indonesia. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat, Maluku.

“Yang beli dari seluruh Indonesia. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Tengah, Jawa Barat, Maluku kecuali dari bagian timur Indonesia, sejauh ini belum ada yang pesen,” ujarnya.

Rizky tidak asal-asalan dalam menentukan harga ikan cupang. Dia menyesuaikan harga dengan kualitas ikannya. Ikan yang dia jual pun cukup mahal kisaran harga Rp 50 ribu sampai Rp 800 ribu.

“Kita liat kualitas ikan dulu, kalau bagus ya kita gak nanggung untuk jual mahal dan kalau memang kualitasnya rendah kita gak kasih harga tinggi,” ujarnya.



Rizky menuturkan, kenapa ikan cuapang harganya bisa sangat tinggi karena sulit untuk menaikan pigment warna pada ikan cupang itu. Tak pelit, Rizky berbagi resep bagaimana cara menaikan kualitas warna pada ikan cupang.

“Dari ikan menetas seukuran ujung jarum sampai sebesar kelingking lama prosesnya, gak bisa asal. Begitu menetas setiap cupang pasti warnanya solid (warna dasar), item, biru, merah kuning. Nah satu bulan kemudian dia warnanya pudar, diwaktu ini lah kita bisa tentuin itu ikan mau warna dan corak apa. Prosesnya cukup lama bisa sampai 2-3 bulan, pake air biru, pake air bening,” ujarnya.

Sejauh ini Rizky menuturkan, kendala tersulit selama mengurus ikan cupangnya adalah dari segi pakan, dan air. Karena di tengah Kota Cimahi dia mengaku kesulitan mencari pakan hidup seperti kutu air dan jentik nyamuk, air sendiri di Kota Cimahi itu keruh dan terlalu dingin untuk ikan cupangnya. Dan kurangnya sinar marahari yang masuk.

 “Susah dipakan dan air. Dulu waktu masih di Cibiru kan masih banyak sawah jadi saya bisa cari jentik nyamuk dan kutu air di sawah kalo di Cimahi mah gak ada sawah jadi kita beli. Satu lagi dikita itu kan padat penduduk jadi kurang terkena sinar matahari, jadi ikan cupang yang kita jual itu warna dasar semua” kata dia.



Warna solid (warna dasar) jadi primadona di cupang sahabat kosan. Setiap pembeli yang mencari warna solid pasti datang dan menghubungi Rizky.

“Kita itu terkenal dengan warna-warnanya yang solid. Merah, biru, hitam. Jadi pembeli yang mau nyari warna solid itu pasti larinya ke kita,” ujarnya.

Sebagai mahasiswa tingkat akhir, Rizky terkadang kewalahan. Dia harus mengurus ikan cupangnya, kuliah, mengerjakan tugas dan magang.

“Sebenernya agak sulit bagi waktu, kewajiban utama saya kan kuliah ya, ngerjain tugas lah, magang juga. Lelang ikan yang biasanya 3 kali seminggu sekarang cuma 1 kali. Kalau kuliah siang, lelangnya pasti malem. Kalau lagi magang nih senin sampe rabu, kamis sampe minggunya ngurus cupang. Apalagi kalau baru beres lelang,  langsung packing cupang sampe jam 1malem biar kegiatan besok gak keganggu,” kata dia.

Pernah Rugi

Pertengahan tahun 2019, Rizky mengalami musibah. Ikan cupang hasil budidayanya mati puluhan ekor, karena ketumpahan sabun pencuci piring. kedua kalinya ketumpahan obat nyamuk. Dua kali musibah itu membuat dia berfikir untuk berhenti namun, Wiwin (22) yang saat ini menjadi partner bisnisnya, memberi bantuan dan patungan modal.

“Setelah kejadian itu cerita kan, karena suka main ikan juga akhirnya aku ikut patungan modal. Waktu itu aku Rp 400 ribu Rizky Rp 400 ribu. Sebenernya Rizky tuh gak rugi secara materi ya tapi dia rugi cape dan rugi pengurusan cupangnya itu,” kata Wiwin.

Dengan Rp 800 mereka membeli sekitar 30 ekor ikan cupang hias baru dan mulai merintis usaha bersama.

Mereka sudah berdiskusi dan akan menjadikan bisnis ikan cupang ini sebagai mata pencaharian utama mareka ketika lulus kuliah nanti.

“Cupang nomer satu, kita bakalan fokus ke cupang kalo lulus nanti, usaha ini bakal jadi mata pencaharian kita,” ujar Rizky.

Baca juga: Viral, Pengantaran Paket Istimewa Ternyata Program Kampanye Pos Indonesia

Rizky menuturkan, ketika lulus nanti dia akan tetap menjadi wartawan di media yang dia cita-citakan. Dan Wiwin, dia kan menjadi seorang design grafis dan menjalankan bisnis designnya.

“Tapi saya tetep pengen jadi wartawan juga, 2 tahun. Di media yang saya cita-citakan,” ujar Rizky.

“Kalo aku lulus nanti lebih milih fokus ke cupang sih, karena hasilnya udah keliatan ya. Gak akan jadi jurnalis, berkutata di design aja, jadi design grafis dan ngejalanin usaha design yang udah ada,” Ujar Wiwin.

Mereka memilki harapan bersama, agar usahanya lancar. Kualitas ikannya selalu baik dan lebih baik lagi, memiliki lahan peternakan besar, karyawan yang membantu mereka, dan akun insatgram dengan banyak pengikut,

“Pengen punya akun besar, lahan peternakan besar, punya karyawan yang bantu, pembeli banyak dan ikan yang berkualitas,” kata Rizky dan diamini Wiwin.(*)

Penulis: Shania Septiana/Job1
Video Editor: Edwin Tk

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved