Syarat Rapid Test Antigen Bikin Bingung Calon Penumpang Kereta Api di Stasiun Kiaracondong
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai besok (22/12/2020) mewajibkan para penumpang kereta api jarak jauh
Penulis: Cipta Permana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai besok (22/12/2020) mewajibkan para penumpang kereta api jarak jauh di Pulau Jawa untuk memiliki hasil rapid test antigen negatif Covid-19 sebagai syarat menikmati layanan transportasi umum tersebut, dengan ketentuan berlaku selambat-lambatnya 3 hari sebelum waktu pemberangkatan.
Aturan itu, sesuai dengan Surat Edaran Kemenhub No 23 Th 2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dengan Transportasi Perkeretaapian Selama Masa Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 dalam Masa Pandemi Covid-19.
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (21/12/2020) yang merupakan salah satu stasiun yang telah ditetapkan PT. KAI, sebagai lokasi penyediaan layanan pemeriksaan kesehatan Rapid Tes Antigen tahap pertama bersama delapan stasiun lainnya, tampak sejumlah calon penumpang dilanda kebingungan saat akan mengikuti penyelenggaraan tes tersebut.
Beberapa calon penumpang mengaku, meski mereka mendapatkan informasi dimana lokasi Rapid tes Antigen, namun saat dituju, ternyata kegiatan pemeriksaan telah dihentikan dan hanya meninggalkan sebuah tenda yang berdiri di salah satu Hall stasiun tanpa satupun petugas kesehatan yang berjaga.
Baca juga: FPI Sebut Keluarga Korban Penembakan Polisi Dapat Teror
Salah seorang calon penumpang tujuan Stasiun Gambir, Rian Firmansyah (29) warga Jalan Balong Gede, Kota Bandung mengaku, setelah membaca bahwa pemberlakuan wajib hasil negatif Rapid Tes Antigen bagi penumpang kereta Api dimulai besok dari pemberitaan media massa, dirinya langsung bergegas menuju Stasiun Kiaracondong, mengingat jadwal keberangkatan dirinya pada Rabu (23/12/2020).
Namun, saat tiba di lokasi, ternyata upaya siang itu untuk memiliki hasil Rapid tes Antigen sebelum pemberangkatan berujung sia-sia, karena pelaksanaan pemeriksaan kesehatan telah berakhir.
"Iya gagal hari ini, padahal tadi udah buru-buru biar dapat surat hasil tes itu sekarang, karena aturannya kan H-2 sebelum pemberangkatan udah harus ada. Tapi tadi saya tanya petugas, katanya besok masih ada, jadi besok mau kesini lagi lebih pagi mungkin, mudah-mudahan antreannya engga panjang dan prosesnya cepet," ujarnya saat ditemui di stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Senin (21/12/2020).
Hal senada disampaikan oleh calon penumpang lainnya, dengan tujuan pemberangkatan Surabaya, Mita Apriliana (31), meskipun dirinya dapat melanjutkan perjalanan hari ini dengan cukup menunjukan negatif Rapid tes antibodi yang telah dilakukan sebelumnya.
Akan tetapi, Ia menilai bahwa, kebijakan aturan pemerintah terhadap kewajiban Rapid tes antigen bagi calon penumpang cukup mempersulit masyarakat, khususnya warga kategori menengah ke bawah. Sebab, selain karena informasi yang mendadak dan ketersediaan tempat layanan pemeriksaan yang terbatas, tapi juga ada biaya lebih yang harus dikeluarkan, bahkan lebih besar dari ongkos perjalanan.
"Katanya untuk Rapid tes antigen hari ini kuotanya dibatasi karena baru diuji cobakan, dan besok baru mulai diterapkan. Kasian yang datang jauh-jauh kesini berharap bisa dapat hasil pemeriksaan hari ini untuk berangkat besok atau lusa, jadi harus pulang dan besok datang lagi. Kalau yang naik kendaraan pribadi mah ga masalah, tapi yang angkot harus keluar dua kali ongkos, belum lagi biaya tes yang katanya lebih mahal dari pada ongkos beberapa tujuan perjalanan kereta api," ucapnya.
Baca juga: Pilih Hujan-hujanan, Forum Sulaturahmi Ulama Pelabuhanratu Minta Rizieq Shihab Dibebaskan
Dirinya berharap, agar pemerintah dapat memiliki solusi terhadap kebijakan penetapan harga pemeriksaan Rapid tes Antigen, sehingga layanan tersebut dapat dinikmati oleh semua kategori calon penumpang.
"Saya bukan tidak setuju dengan adanya kebijakan ini, tapi semoga pemerintah memiliki cara agar harganya jangan mahal-mahal gitu, kasian kalau yang cuma punya pas-pasan buat ongkos dan bekal di perjalanan aja," ujar warga Soreang, Kabupaten Bandung tersebut.
Sebelumnya, antrean calon penumpang yang akan memeriksakan Rapid tes Antigen sempat terjadi di halaman depan Stasiun Kiaracondong. Beberapa petugas keamanan stasiun terus meminta agar para pengantre agar dapat mematuhi aturan jaga jarak dan selalu mengenakan masker, guna mengantisipasi terjadinya kerumununan yang berpotensi menyebabkan penularan covid-19.