INNA LILLAHI, Kepala Bagian Umum Setwan DPRD Kota Bandung Meninggal Dunia

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana 
 
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Pemerintah Kota Bandung kembali harus kehilangan satu di antara aparatur sipil negara (ASN) terbaiknya.

Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Bandung, Jaja Nurjaman, meninggal dunia pada Jumat (18/12/2020) malam.

Alhamarhum menghembuskan napas terakhirnya di usia 53 Tahun, saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Santosa, Jalan Kebonjati Bandung, setelah berjuang melawan penyakit yang dideritanya.  

Kepergian pria yang akrab disapa Abah Jaja tersebut meninggalkan istri, Uum Sumiati, dan dua anak.

Selain pihak keluarga yang sangat merasa kehilangan akan sosok ayah dan suami, duka mendalam pun dirasakan oleh rekan-rekan sejawat dari almarhum.

Khususnya yang selama ini bertugas di Sekretariat DPRD Kota Bandung.

Hal tersebut, tampak dari sejumlah pelayat yang datang dan berpakaian serba hitam dan memadati rumah duka di Kompleks Ujungberung Indah Blok 13 Nomor 2 RT 004 RW 011 Kelurahan Cigending, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Sabtu (19/12/2020). 

Suasana haru pun menyelimuti para pelayat yang datang baik dari masyarakat sekitar tempat tinggal maupun dari berbagai tokoh kalangan pejabat dan ASN di lingkungan Pemkot Bandung dan DPRD Kota Bandung.

Baca juga: Gara-gara Nyamuk, Wanita Indonesia Masuk Dalam 10 Ilmuwan Berpengaruh Dunia

Baca juga: Amankan Natal dan Tahun Baru, Polresta Cirebon Siagakan 1.220 Personel, Disiapkan Rekayasa Lalin

Bahkan sejumlah pelayat pun tampak tidak mampu membendung kesedihannya dengan langsung menangis. Di antaranya berangkulan satu sama lain.

Begitu pun saat jenazah diantarkan ke tempat istirahat terakhirnya di wilayah Tarogong, Kabupaten Garut 

Seorang rekan sejawat dari almarhum, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian di Sekretariat DPRD Kota Bandung, Riani Indrawati, mengaku sangat terpukul dengan kepergian almarhum yang dirasa sangat mendadak tersebut.

Menurutnya, Jaja Nurjaman baru dua hari dirawat di RS Santosa. 

Menurutnya, sejak tahun 2014, Jaja merupakan sosok panutan bagi setiap bawahannya, termasuk Riani.

Terlebih, dengan semangat kerja disiplin dan pantang menyerah sebelum tugas selesai, serta karakter yang mengayomi atau kebapakan dalam dirinya sangat dirasakan siapa pun yang mengenalnya.

"Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi tentang beliau, bagi saya almarhum adalah the best leader sekaligus ayah bagi setiap staf bawahnya," kata Riani di rumah duka.