Dari Satu Emperan ke Emperan Lain, Para Pemuda di Indramayu Ini Berjuang Kampanyekan Minat Membaca
Muhammad Machfudh (28), pemuda asal Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, ini memiliki cara unik dalam mengampanyekan minat membaca masyarakat.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Muhammad Machfudh (28), pemuda asal Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, ini memiliki cara unik dalam mengampanyekan minat membaca masyarakat.
Senjatanya berupa tikar dan buku. Ia menggelar lapak baca gratis.
Sesuai nama komunitasnya yaitu Balada Pustaka Emperan, berbagai sudut emperan di Kecamatan Juntinyuat dan sekitarnya terus ia jajaki.
Muhammad Machfudh mengatakan, di tengah perkembangan teknologi saat ini, minat membaca masyarakat memang mengkhawatirkan.
Khususnya anak-anak, mereka lebih tertarik terhadap gadget karena menawarkan permainan dan hiburan ketimbang buku bacaan.
Oleh karena itu, setiap ada ruang bermain anak-anak, Balada Pustaka Emperan selalu hadir menggelar lapak bacaan.
Baca juga: Ardi Maulana Mendapat Banyak Ilmu dari Legenda Persib, Sering Ditemani Latihan
Baca juga: Tania Ayu Mendadak Menjadi Topik Bahasan, Ini Profilnya, Berhenti Jadi DJ karena Takut Naik Pesawat
"Kita buka lapak bacaan di tempat-tempat bermain, ruang terbuka hijau, taman, alun-alun dan lainnya. Ada saja yang merapat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (18/12/2020).
Para pemuda yang tergabung dalam Balada Pustaka Emperan itu juga aktif memberi edukasi kepada masyarakat. Seperti edukasi soal pengolahan sampah organik dan nonorganik, dan lain sebagainya.
Balada Pustaka Emperan juga memiliki kegiatan rutin 40 harian.
Kegiatan ini mengundang sejumlah pegiat literasi, seni dan budaya yang dibalut dengan acara diskusi dan pentas seni.
"Kita melatih anak-anak dan pemuda untuk membuat kerajinan, menggambar, berpuisi, menyanyi dan lainnya. Minimalnya mereka berani mengekspresikan kecintaannya," ujarnya.
Muhammad Machfudh mengatakan, sudah empat tahun lebih lamanya ia bersama para relawan lainnya memperjuangkan minat membaca masyarakat melalui Balada Pustaka Emperan sejak berdiri pada 2016.
Kini komunitas relawan ini sudah miliki 300 buku bacaan.
Buku-buku yang tersedia pun beragam mulai dari buku anak-anak, sosial, budaya, agama, dan masih banyak lagi.