Konon Setelah Dinikahi Secara Gaib oleh Jawara, Neng Syarifah Tak Muncul Lagi di Tanjakan Gentong

Kisah misteri sosok Neng Syarifah, seorang sinden yang dibunuh dan dijadikan tumbal pembangunan

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ichsan
Istimewa
Tanjakan Gentong 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Kisah misteri sosok Neng Syarifah, seorang sinden yang dibunuh dan dijadikan tumbal pembangunan jembatan Cirongge, kawasan Tanjakan Gentong bawah, kini nyaris tenggelam.

Tanjakan Gentong berada di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya

Sosok sinden muda dan cantik ini adalah anggota grup ronggeng dari Gentong pada zaman penjajahan Belanda. Namun nasibnya tragis jadi tumbal jembatan Cirongge.

Pasca ditumbalkan, sosok sinden muda dan cantik itu konon dulu suka muncul di jalan raya Gentong, dengan ciri memakai kebaya merah jambu, rambut disanggul serta membawa tas hitam kecil.

Baca juga: TA yang Ditangkap di Hotel adalah Model Majalah Pria Dewasa dan Disc Jockey, Tersangkut Prostitusi

"Kalau dulu suka muncul dan minta tumpangan. Itu kerap menjadi awal musibah bagi sopir," kata Aip, warga setempat, Kamis (17/12).

Namun, lanjut Aip, sekarang tak lagi muncul karena Neng Syarifah sudah dipinang secara gaib oleh seorang ahli kebatinan yang juga jawara dari Gentong.

"Sosok jawara itu tak lain adalah kakek sepupu saya. Saya dapat cerita soal kakek yang menikahi Neng Syarifah secara gaib dari bapak saya," kata Aip, yang sehari-harinya jadi petugas ganjal di kawasan Gentong.

Namun walau sudah tenggelam digerus zaman, bagi sopir yang mengetahui kisah Neng Syarifah, suka nyawer dengan rokok atau uang receh di jembatan Cirongge.

"Pengemudi dan penumpang juga dilarang bertindak tidak sopan atau bercanda saat melewati Gentong karena suka celaka," ujar Aip.

Kapolsek Kadipaten, Polresta Tasikmalaya, AKP Erustiana, membenarkan adanya kisah misteri Neng Syarifah yang konon sebagai penguasa jalur Gentong.

Baca juga: Kompetisi ditunda, Robert Alberts Lebih Sering Saksikan Liga Inggris dan Liga Champions

"Itu kisah zaman dulu dan saat ini sudah tenggelam digerus zaman," ujar Erustiana.

Ia menegaskan, peristiwa kecelakaan yang terjadi di kawasan Gentong yang berkelok-kelok, naik turun serta rawan longsor, akibat faktor alam atau human error.

"Selama saya tugas di sini (Kapolsek Kadipaten, Red) tidak ada pengakuan sopir yang mengalami kecelakaan karena melihat sosok Neng Syarifah," ujar Erustiana.

Erustiana mengimbau pengemudi yang melintasi jalur Gentong, ruas jalur negara Bandung-Tasikmalaya via Malangbong ini, selalu hati-hati karena kondisi jalan yang berkelok-kelok serta naik turun.

"Periksa juga kondisi kendaraan sebelum masuk kawasan ini. Terutama fungsi rem dan kondisi mesin," kata Erustiana.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved