Polemik Soal Ujian "Anies Selalu Diejek Mega", Guru Dibentak-bentak dan Akan Dilaporkan ke Polisi
oal ujian di SMP 250 Cipete, Jakarta Selatan, yang memuat kalimat 'Anies selalu diejek Mega' menarik perhatian anggota DPRD DKI Jakarta.
Dia meminta penjelasan kepada Sukirno mengapa bisa muncul nama Mega dan Anies dalam soal yang dia buat.
"Kenapa Bapak punya insting Pak Gubernur Anies dan Bu Mega. Apa yang di otak Bapak apa sih, buat soal seperti itu? Bapak kan seorang guru," kata Pras.
Disdik DKI Jakarta enggan berkomentar
Setelah rapat usai, Kadisdik DKI Jakarta Nahdianah langsung keluar ruangan tanpa menghiraukan pertanyaan-pertanyaan dari wartawan.
Nahdianah hanya mengatakan tidak ada yang bisa dia komentari dan menunggu rekomendasi dari Komisi E DPRD DKI Jakarta.
"Tunggu rekomendasi," kata dia.
Kepala SMPN 250 mengaku ada kesalahan
Kepala SMPN 250 Cipete, Setiabudi, menjelaskan, munculnya soal ujian sekolah yang memuat nama Anies dan Mega karena dibuat terburu-buru.
"Kami terburu-buru untuk waktu (pelaksanaan ujian) yang sudah ditentukan," ujar Setiabudi.
Setiabudi menjelaskan, sebenarnya tim telaah sudah dibentuk dari aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di sekolah tersebut.
Dia mengakui, tim telaah tidak melakukan editing secara sempurna sehingga muncul soal-soal yang tidak diinginkan.
"Diedit beberapa soal saja sehingga kami terlewatkan itu," ucap Setiabudi.
Untuk itu, lanjut Setiabudi, keluarga besar SMP 250 meminta maaf kepada semua anggota dewan yang hadir dalam rapat tersebut.
Begitu juga kepada semua pihak yang merasa dirugikan dengan beredarnya soal yang memuat nama Anies dan Mega di soal tersebut.
"Jadi mohon maaf kalau seandainya ada hal yang tidak berkenan dari semua yang hadir pada hari ini," kata Setiabudi.