Penanganan Virus Corona

Pemerintah diminta Miliki Startegi Agar Tak Ada Kenaikan Kasus Covid-19 Usai Libur Akhir Tahun

Momentum libur akhir tahun dapat benar-benar di antisipasi oleh pemerintah sehingga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Editor: Siti Fatimah
ISTIMEWA
ilustrasi covid- momentum libur akhir tahun dapat benar-benar di antisipasi oleh pemerintah sehingga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Setiap usai lebih panjang selalu ada penambahan kasus Covid-19, karena itulah Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin, berharap pada libur akhir tahun yang bertepatan dengan perayaan Natal dan tahun baru tidak ada lonjakan kasus.

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin, berharap momentum libur akhir tahun dapat benar-benar di antisipasi oleh pemerintah sehingga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Karena bila tidak diantisipasi dikhawatirkan bukan hanya lonjakan kasus tapi juga berimbas pada hal lainnya.

Baca juga: Tingkatkan Industri Pelek Dalam Negeri ditengah Pandemi Covid-19, Kemenperin Dorong Substitusi Impor

Dikutip dari Tribunnews, pihaknya menilai  dampak dari peningkatan Covid-19 akan berpengaruh langsung terhadap perlambatan pemulihan ekonomi, kesehatan masyarakat dan ketertiban umum.

Dia mendesak agar pemerintah memiliki stategi yang matang dalam mengantisipasi situasi ini.

"DPR berharap pemerintah memiliki strategi yang matang sehingga tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang dapat berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi," kata Azis kepada wartawan, Rabu (16/12/2020).

"Maka baik pemerintah dan masyarakat harus saling bekerjasama dalam menjaga protokol kesehatan. Sehingga roda ekonomi dapat terus berputar, dan kita menjadi bangsa yang disiplin, sehat jasmani dan rohani," imbuhnya.

Baca juga: Dirawat 26 Hari dan Sempat Dirujuk ke Kota Bandung, Wali Kota Cirebon Sembuh dari Covid-19

Di sisi lain, Azis mendorong peran Kementerian Pariwisata untuk dapat bersinergi dan melakukan peningkatan komunikasi dan kordinasi dengan Pemda dalam membangun pariwisata di era Covid-19.

Dia menilai Kementerian Pariwisata perlu lebih kreatif dan aktif dalam membuat regulasi bagi Pemda sehingga penerapan pada fasilitas umum agar dapat terimplimentasi dengan sempurna.

“DPR mengharapkan peran aktif dari Kementerian Pariwisata dalam membuat SOP, regulasi dan pengawasan yang menjadi acuan wajib bagi para pelaku usaha pariwisata. Ini adalah konsekuensi atas situasi yang ada saat ini, demi menjaga masyarakat tanpa terkecuali. Penerapan protokol ini perlaku untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali," pungkasnya.

Baca juga: Cegah Penyaran Covid-19, Pemkot Sukabumi Akan Keluarkan Larangan Buat Acara Rayakan Tahun Baru

Catatan redaksi:

Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).

Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.

Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( *wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak* ).

Bersama-kita lawan virus corona.  

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved