Inovasi SAKIP Desa Gagasan Bupati Sumedang Layak Diterapkan di Seluruh Pemda di Indonesia   

Inovasi ini penerapan pertama di Indonesia. SAKIP Desa mengarahkan pengelolaan keuangan desa lebih transparan, akuntabel dan berorientasi hasil

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Bupati Sumedang Dr H Dony Ahmad Munir ST MM. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG – Pemerintah Kabupaten Sumedang terus berupaya mengelola pemerintahan daerah agar lebih maju dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas.

Satu diantaranya adalah melalui inovasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Desa.

Inovasi ini merupakan penerapan pertama di Indonesia dan digagas langsung Bupati Sumedang H Dr H Dony Ahmad Munir ST MM.  

”SAKIP Desa mengarahkan pengelolaan keuangan desa lebih transparan, akuntabel dan berorientasi hasil. Dengan begitu diharapkan dana desa dan sumber keuangan desa lainnya dikelola secara akuntabel dan berbasis kinerja,” kata Dony di kantornya, Minggu (13/12/2020).

Bupati Sumedang Dr H Dony Ahmad Munir ST MM (tengah).
Bupati Sumedang Dr H Dony Ahmad Munir ST MM (tengah). (Istimewa)

Baca juga: Pemkab Sumedang Luncurkan Berbagai Inovasi, Dukung  Kinerja Pelayanan kepada Masyarakat

Dony menyebutkan bahwa pelaksanaan SAKIP Desa dimulai dari perencanaan pembangunan desa, dilanjutkan dengan melaksanakan perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, dan pelaporan kinerja, hingga pada evaluasi dan pembinaan kinerja. 

Dalam implementasi penerapan SAKIP Desa, Pemkab Sumedang juga telah meluncurkan e-SAKIP Desa sebagai aplikasi digital yang memiliki manajemen berbasis kinerja, berorientasi hasil dan ditetapkan sistemik.

”Aplikasi ini merupakan sinergitas antara pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa yang ditransformasikan menjadi platform digital dengan nama e-SAKIP Desa. Dengan begitu, semua kepala desa bisa bekerja secara efisien dan akuntabel,” katanya.

Dony menyadari bahwa di balik perubahan sistem ini tidak mudah untuk menjalankan SAKIP Desa di tingkat bawah. Oleh karena itu, bupati, wakil bupati hingga sekretaris daerah pun turun menyosialisasikan di lapangan.

Hasilnya, inovasi dan gerakan bersama SAKIP Desa tidak hanya membuahkan hasil di internal pemerintah, namun rupanya mulai ”harum” tercium daerah lain. 

"Ini dibuktikan dengan sampai saat ini sudah ada beberapa kabupaten kota datang ke Sumedang yang datang untuk mempelajari dan mengimplementasikan SAKIP Desa dan e-SAKIP di daerah masing-masing," kata Dony.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Drs H Herman Suryatman MSi, membenarkan bahwa sejumlah daerah telah berkunjung ke Sumedang untuk melakukan studi SAKIP Desa. 

"Di antaranya, Kabupaten Jombang, Karawang, Majalengka dan Kota Banjar," ujar Herman.

Menurut Herman, SAKIP Desa muncul dilatarbelakangi oleh pengelolaan keuangan di pemerintahan desa yang dinilai masih belum baik serta belum berorientasi hasil.

Sementara selama ini berbagai bantuan keuangan yang  turun ke desa-desa relatif besar namun belum dikelola baik. Di sisi lain, angka kemiskinan dan stunting Sumedang masih di atas rata-rata Jawa Barat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved