Memilih Tak Sekadar Tentukan Pemenang, Delapan Daerah di Jabar Gelar Pilkada Serentak Hari Ini

Delapan kabupaten dan kota di Jawa Barat menggelar Pilkada Serentak 2020, hari ini, Rabu 9 Desember 2020.

Penulis: Giri | Editor: Giri
Ilustrasi Ari Ruhiyat
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. Delapan daerah di Jawa Barat menggelar Pilkada hari ini, Rabu (9/12/2020). 

SOROT: Sugiri U. A (Wartawan Tribun)

WAKTU yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Delapan kabupaten dan kota di Jawa Barat menggelar Pilkada Serentak 2020, hari ini, Rabu 9 Desember 2020.

Delapan daerah itu adalah Kabupaten Bandung, Cianjur, Pangandaran, Indramayu, Sukabumi, Tasikmalaya, Karawang, dan Kota Depok. Delapan daerah ini  merupakan bagian dari 270 daerah di Indonesia yang juga melaksanakan pesta demokrasi, baik memilih bupati/wali kota atau gubernur.

Sebenarnya, menurut jadwal semula, pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 digelar 23 September. Namun karena virus corona lebih dulu datang, maka diundur menjadi 9 Desember dengan harapan masa pandemi mereda.

Sayangnya, virus corona belum juga hilang, bahkan korban terus berjatuhan. Pemerintah yang seakan tak punya pilihan lain memaksa Pilkada Serentak tetap digelar tahun ini. Sebab, tak ada garansi pandemi ini berakhir tahun depan.

Agar Pilkada Serentak 2020 tidak menimbulkan klaster baru penyebaran virus korona seperti yang ditakutkan banyak pihak, protokol kesehatan wajib dilaksanakan. Satu di antaranya adalah menggelar rapid test kepada petugas. Jika reaktif maka langsung diganti.

Baca juga: Link Mengetahui Hasil Quick Count Pilkada Serentak 2020 di Indonesia, Ada 270 Daerah

Baca juga: Segitu Saja Grup Neraka, MU Jadi Satu-satunya Tim Inggris Gagal Lolos ke Babak 16 Besar

Selain itu, pemilih dan petugas juga harus mengenakan masker, senjata yang dianggap ampuh menangkal virus korona sebelum vaksin mengambil alih dan obat mujarab ditemukan.

Meski berlangsung di tengah kondisi yang tak ideal, Pilkada Serentak 2020 – serupa Pilkada lainnya—diharapkan menghasilkan pemimpin yang sebenar-benar pemimpin. Bukan pemimpin yang memiliki maksud tertentu untuk kepentingan pribadi atau golongannya.

Rakyat saat ini sangat memerlukan pemimpin dengan segala nilai plus agar mampu memberikan rasa nyaman dan tentunya membawa kesejahteraan di daerahnya. Sebab, virus korona benar-benar melumpuhkan segala bidang meski kesehatan menjadi titik yang diserang.

Apalagi, kita baru diperlihatkan beberapa contoh pemimpin yang tak amanah dengan jabatan yang disematkan di depan namanya. Di Jawa Barat, khususnya di Kota Cimahi, tiga wali kotanya –Cimahi baru dipimpin tiga wali kota—berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Terbaru, tentu saja Ajay M Priatna.

Baca juga: Ribuan Narapidana di Jawa Barat Gunakan Hak Pilih, Kecuali di Kabupaten Tasik dan Pangandaran

Baca juga: Quick Count Pilkada Kabupaten Sukabumi di Situs Real Count Paslon Marwan-Iyos, Nomor 2 Menang

Kemudian, dua menteri juga terjerat lembaga antirasuah karena kasus korupsi, tentu saja. Selah Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, giliran Menteri Sosial, Juliari P Batubara, yang ditahan.

Banyak contoh lain pemimpin yang tidak amanah dengan jabatan yang dititipkan kepadanya.

Harapannya, pemilih di Pilkada Serentak 2020 –khususnya di Jawa Barat—tidak salah pilih. Sebab, lima tahun ke depan bukan waktu yang pendek. Banyak yang bisa dilakukan dalam pembangunan demi kemakmuran masyarakat.

Maka, memilih bukan cuma menentukan siapa yang akan menang dan yang lain kalah. Lebih dari itu, adalah untuk mendapatkan siapa yang terbaik dari yang baik. Masa depan menjadi pertaruhan.

Selamat memilih untuk masyarakat di delapan daerah di Jabar, semoga kebaikan ada di depan sana. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved