BPCB Banten Akan Ajak Balar Jabar Ungkap Sejarah Dugaan Candi di Indramayu, Ada 4 Fokus Penelitian

BPCB Banten akan mengandeng Balai Arkeologi ( Balar) Jawa Barat untuk teliti dugaan Candi di Kabupaten Indramayu.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dedy Herdiana
Tribuncirebon.com/Handika Rahman
Peneliti Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten saat melakukan ekskavasi struktur batuan yang diduga candi di Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (4/12/2020). 

Struktur batu bata kuno yang diduga bagian dari bangunan Candi di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat bisa mengungkap sejarah baru di Kabupaten Indramayu.

Pada hari ini, strukturan batu tersebut mulai diteliti atau diekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten ( BPCB Banten), Jumat (4/12/2020).

Staf Unit Penyelamatan dan Pengamanan BPCB Banten, Soni Prasetia Wibawa mengatakan, ada dua hipotesa awal soal dugaan struktur Candi tersebut.

Baca juga: Struktur Bata Diduga Bekas Candi yang Ditemukan Polisi dari Bisikan Biksu di Indramayu Diteliti BPCB

Baca juga: Bata Kuno Temuan Polisi Bisikan Jin Biksu yang Diduga Struktur Candi Diteliti Balar, Ada yang Baru

Baca juga: Postingan Terakhir Iyut Bing Slamet, Adik Adi Bing Slamet Viral Tersandung Narkoba, Akunnya Diserbu

Yakni, bisa berasal dari masa Klasik atau masa pengaruh hindu budha atau dari masa penyebaran Islam atau masa Islam di Indonesia.

"Jadi kita mencoba untuk menelusuri apakah bentuk dari struktur bata tersebut, bagaimana bentuknya, kemudian konteksnya seperti apa yang kemudian menjadi sebuah data analisa kaitannya dengan peninggalan arkeologi dan historisnya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Dijelaskan Soni Prasetia Wibawa, peradaban di Indonesia sudah mengalami beberapa fase. Mulai dari prasejarah hingga zaman moderinisasi sekarang.

Adapun bentuk dari batu bata kuno ini diduga memiliki kesamaan dengan batu bata pada masa Kerjaaan Majapahit.

Brigadir Rusmanto saat mengantar Yayasan Tapak Karuhun Nusantara ke lokasi penemuan batu bata yang diduga kuat tilas bangunan Candi Hindu-Budha di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (25/10/2019)
Brigadir Rusmanto saat mengantar Yayasan Tapak Karuhun Nusantara ke lokasi penemuan batu bata yang diduga kuat tilas bangunan Candi Hindu-Budha di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (25/10/2019) (istimewa)

Yakni, memiliki panjang 35 centimeter, lebar 20 centimeter dan tebal 8-10 centimeter.

Kendati demikian, menurut laporan awal dari tim yang lebih dahulu melakukan ekskavasi, menyebutkan struktur ini berkaitan juga dengan masa yang lebih muda yaitu masa Islam.

"Nah dalam konteks perioderisasi tersebut hipotesanya ada di antara masa klasik dan mungkin juga pada masa islam," ucapnya.

Untuk memastikan dari mana historis dari struktur batu bata kuno itu, disampaikan Soni Prasetia Wibawa diperlukan penelitian panjang.

Ia juga mengatakan, temuan struktur batuan ini menjadi temuan yang penting karena akan mengungkap sejarah di Kabupaten Indramayu.

"Tentu saja ini baru kegiatan awal dari kegiatan penelitian yang panjang," ujar dia.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved