Penanganan Virus Corona
Sudah 9 Bulan Pandemi Covid-19, Zona Merah Bertambah, Jadi Peringatan untuk Lakukan Ini
Tahun 2020 sudah hampi berakhir dan hingga jelang akhir tahun ini belum terlihat tanda-tanda pandemi Covid-19 akan berakhir
Jumlah ini berkurang daripada sebelumnya, di mana tercatat 10 kabupaten/kota berstatus zona hijau.
Kemudian, zona hijau tak terdampak Covid-19 juga mengalami penurunan dari 10 kabupaten/kota menjadi 9 kabupaten/kota.
Selain itu, daerah zona oranye atau risiko sedang jumlahnya meningkat menjadi 374 kabupaten/kota dari sebelumnya 345 kabupaten/kota.
Kemudian, daerah zona kuning atau risiko rendah menurun menjadi 75 dari 121 kabupaten/kota.
Merujuk pada data tersebut, Wiku mengajak pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk mengevaluasi komitmen dalam penanganan Covid-19.
"Keadaan ini juga harusnya menjadi catatan keras bagi kita untuk terus memperbaiki diri. Bagi masyarakat, jangan pernah abaikan protokol kesehatan," tegas Wiku.
Baca juga: Update Covid-19, Daftar Kabupaten/Kota di Jabar yang Masuk Zona Merah, Zona Kuning Cuma 2
"Karena cepat atau lambat Anda akan jadi tertular Covid-19 jika lengah. Kami minta pemda selalu evaluasi penerapan 3M dan 3T di daerah," tambah Wiku.
Pemerintah minta jangan ada kerumunan
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar pemerintah daerah (pemda) tidak lagi mengizinkan masyarakat untuk berkumpul dalam jumlah besar.
Hal ini menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di DKI Jakarta pada periode 25-30 November 2020 sebanyak 8.598 kasus dibandingkan 5.168 kasus pada periode 28 Oktober–3 November 2020.
Sementara itu, di Bali, kasus terkonfirmasi positif naik dari 386 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020 menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020.
“Saya ingin kita semua bersepakat jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apa pun untuk beberapa waktu ke depan,” ujar Luhut, Selasa (1/12/2020).
Luhut juga meminta agar Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan saling mengecek ketersediaan obat yang ada di daerah.
Baca juga: Bukan Cuma Covid-19, Waspada Campak Pada Anak, Bisa Sebabkan Kematian, Ini Gejala dan Komplikasinya
“Jangan sampai ada orang meninggal karena kelalaian kita untuk mengecek ketersediaan obat sehingga obat habis,” tutur Luhut.
Dia juga meminta agar Kemenkes memastikan kapasitas ICU dan isolasi di RS mencukupi untuk perawatan pasien Covid-19.