Ini Dampak bagi Bumi dari Ledakan Suar Matahari Terbesar dalam 3 Tahun

Suar terkuat dari ledakan matahari lebih dari tiga tahun matahariterjadi pada Minggu (29/11/2020).

Editor: Giri
(NASA/SDO (AIA))
Ilustrasi matahari. 

TRIBUNJABAR.ID - Suar terkuat dari ledakan matahari lebih dari tiga tahun matahariterjadi pada Minggu (29/11/2020).

Suar matahari adalah ledakan energi elektromagnetik yang terjadi secara tiba-tiba menyebabkan cahaya yang sangat terang.

Kekuatan pijar mencapai M4,4 pada skala yang digunakan astronom untuk menghitung kekuatan badai matahari.

Dikutip dari Space, Rabu (2/12/2020), suar kelas-M termasuk ledakan matahari berukuran sedang, jika dibandingkan dengan suar kelas-C dan suar kelas-X yang lebih besar.

Ledakan pijar matahari yang sangat terang ini disertai dengan pelepasan massa koronal, yang sering kali menyertai suar matahari (solar flare).

Coronal mass ejections (CME) atau ejeksi massa koronal terdiri dari plasma dan medan magnet dari korona matahari, yang terlempar ke luar angkasa, yang untungnya tidak akan menghantam Bumi.

Ledakan suar tersebut menandai dimulainya siklus matahari baru atau siklus matahari 25, yang dimulai pada Desember 2019, meski umumnya dimulai pada bulan September.

Siklus matahari sebelumnya berlangsung dari 2008 hingga 2019. Sementara fase aktivitas matahari baru ini dimulai dengan ledakan dahsyat tersebut.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa siklus itu akan cukup tenang, seperti siklus matahari 24 sebelumnya.

Dampak radiasi ledakan suar matahari

Pada dasarnya, cuaca matahari akan mengikuti siklus aktivitas 11 tahun.

Melacak siklus matahari dan aktivitas matahari yang selalu berubah sangat penting, tidak hanya bagi sains, tetapi juga untuk kehidupan sehari-hari seluruh makhluk di bumi.

Solar flare atau suar matahari dan pelepasan massa koronal yang menyemburkan radiasi elektromagnet adalah peristiwa yang luar biasa.

Pelepasan energi yang tiba-tiba ini bisa begitu kuat, sehingga efeknya dapat mencapai bumi.

Di antaranya dapat menyebabkan pemadaman radio dan gangguan teknologi lainnya.

Kendati semburan radiasi matahari kelas-X bisa lebih besar dan mampu menyebabkan pemadaman sinyal radio di seluruh dunia, namun, semburan elektromagnetik pada ledakan suar matahari kelas-M seperti yang terjadi pada Minggu lalu, hanya memicu dampak kecil bagi bumi ini.

Astronom Tony Phillips dari Space Weather mengatakan, akibat ledakan suar matahari yang terang ini, sinar X dan radiasi ultraviolet yang dipancarkan menyebabkan pemadaman radio gelombang pendek di atas lautan Atlantik Selatan.

"Operator radio dan pelaut Ham mungkin telah memperhatikan efek propagasi yang aneh pada frekuensi di bawah 20 MHz, dengan beberapa transmisi di bawah 10 MHz benar-benar padam," tulis Phillips, seperti dikutip dari The Independent.

Aktivitas matahari diperkirakan akan terus meningkat hingga Juli 2025, dan puncak maksimum ledakan suar tersebut diperkirakan akan berada pada siklus 11 tahunnya.

Meskipun suar muncul sebagai kelas-M dari bumi, namun kemungkinan ledakan itu bisa saja lebih kuat, karena peristiwa itu terjadi sebagian dari belakang matahari.

"Ledakan itu sebagian terhalang oleh matahari. Mungkin saja itu (sebenarnya) ledakan suar matahari kelas-X," tulis Phillips. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ledakan Suar Matahari Terbesar Mencapai Bumi, Apa Dampaknya?"

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved