Kota Bandung Kembali Zona Merah, Positif Covid-19 Aktif 759 Orang, Ini Kelurahan Positif Terbanyak
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna memastikan per hari ini, Selasa 1 Desember 2020
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ichsan
Berdasarkan pantauan di laman pusat informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung, angka pasien positif aktif di Kecamatan Antapani mencapai 40 orang.
Selain di Antapani, Kecamatan Coblong juga terdapat 36 kasus, Arcamanik 35 kasus, Kiaracondong 35 kasus, Bojongloa Kidul 32 kasus, Bojongloa Kulon 32 kasus, Andir 31 kasus, Astanaanyar 28 kasus, Ujungberung 26 kasus, dan Cibeunying Kidul 25 kasus.
Sementara itu, untuk kasus positif aktif terbanyak di tingkat kelurahan terjadi di Antapani Kidul 18 kasus, Antapani Tengah 17 kasus, Dago 17 kasus, Cisaranten Kulon 15 kasus, Sukamiskin 13 kasus, Sukapura 13 kasus, Cikutra 13 kasus, Ciroyom 14 kasus, Jamika 11 kasus, dan Pelindung Hewan 11 kasus.
Sementara kasus kumulatifnya hingga saat ini sudah mencapai 3.454 kasus dengan kasus positif aktifnya terdapat 622 kasus atau bertambah 70 kasus dari sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 2.679 orang dinyatakan sembuh dan 113 orang meninggal dunia.
Meski angka penambahannya terus bertambah, Kota Bandung masih ada di zona oranye.
Hal itu, dapat dilihat dari peta penyebaran kasus di setiap kecamatan yang ada di laman Pusicov.
Sebelumnya, Ketua harian gugus tugas penanganan percepatan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan jika saat ini kondisi penularan Covid-19 sudah masuk cukup darurat.
"Jadi kita sudah masuk pada situasi cukup darurat, bahwa Bandung harus benar-benar upayanya maksimal lagi. Makannya, kita minta sekarang kepada pihak kecamatan agar menyiapkan rumah isolasi bagi yang OTG, kalau yang bergejala wajib ke rumah sakit," ujar Ema.
Selain itu, Ema pun menyatakan jika banyaknya pasien yang positif Covid-19 membuat ketersediaan tempat tidur atau ruang isolasi semakin menipis dan perlu penambahan.
"Tempat isolasi yang disiapkan pemerintah kota juga penuh. Hotel S, Hotel U, itu penuh. Makanya ini sudah dibantu, Pak Camat, Bu Camat yang memanfaatkan kantor RW, itupun setelah ada rekomendasi petugas kesehatan, karena segala sesuatunya harus terstandarisasi," katanya.