Lawan Virus Corona
Keliru Jika Masih Menganggap Vaksin Covid-19 Tak Ada Manfaatnya
Setiap vaksin punya efektivitas yang berbeda-beda. Namun, vaksin tidak akan mendapat izin apabila efektivitasnya rendah.
Penulis: Arief Permadi | Editor: Arief Permadi
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pemerintah terus menyosialisasikan pentingnya pemberian vaksin untuk mencegah penularan penyakit menular, termasuk Covid-19. Masih banyaknya masyarakat yang belum memahami hal ini membuat sosialisasi harus dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
Dikutip dari laman https://covid19.go.id/, Selasa (24/11/2020), dr. Dirga Sakti Rambe, vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam, mengatakan kemampuan vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu seperti Covid-19, membuatnya menjadi alat yang paling efektif untuk mencegah penularan.
Dalam Dialog Produktif bertema “Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan” yang diselenggarkan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (23/11/2020), dr. Dirga mengatakan bahwa setiap vaksin punya efektivitas yang berbeda-beda. Namun, vaksin tidak akan mendapat izin apabila efektivitasnya rendah.
"Untuk vaksin Covid-19, WHO menetapkan efektivitas minimal mencapai 50 persen. Kita harapkan vaksin yang ada nanti efektivitasnya lebih tinggi dari angka yang ditetapkan WHO,” ujarnya.
Pentingnya vaksin juga diungkapkan dr. Twindy Rarasati, dokter yang sekaligus penyintas Covid-19. Ia mengatakan, vaksin sebagai alat intervensi kesehatan masyarakat di saat pandemi sangat dibutuhkan.
Baca juga: Demam dan Tak Enak Badan? Jangan Panik, Belum Tentu Covid-19
Selain penyakit ini berbahaya bagi kesehatan, ujarnya, gejala terinfeksi Covid-19 bisa sangat minim sehingga pasien tidak menyadari telah terinfeksi. Inilah yang mengakibatkan banyaknya pasien Covid-19 yang terlambat ditangani atau justru mendapat penanganan pada saat gejala dan kondisi yang memburuk.
“Ada banyak sekali gejala yang ditimbulkan dari Covid-19, oleh karena itu selalu aware dengan apapun yang dirasakan oleh tubuh kita. Jangan sampai merasa sehat karena tidak demam. Padahal ada gejala terinfeksi Covid-19 di luar demam,”, ujar dr. Twindy.
Dr. Driga menyatakan, keliru apabila ada anggapan vaksin itu tidak ada gunanya karena vaksin sifatnya melatih sistem kekebalan tubuh agar mampu memproduksi antibodi. "Satu lagi vaksin punya keunggulan yang tidak dimiliki upaya pencegahan yang lain, yaitu vaksin memberikan perlindungan yang sifatnya spesifik,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah terus mempersiapkan pelaksanaan vaksin Covid-19 secara menyeluruh.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Prof. Abdul Kadir, mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat edaran tentang Kesiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
Surat edaran ditujukan kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia.
"Sasaran penerima vaksinasi adalah masyarakat indonesia dengan kriteria berusia 18-59 tahun dan memiliki kondisi tubuh yang sehat," kata dia, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, Selasa (24/11/2020)
Baca juga: KABAR GEMBIRA - Mulai 2 Desember 2020, Penonton Bisa Saksikan Kembali Liga Inggris di Stadion
Ia mengatakan, jumlah vaksin saat ini belum cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia, sehingga pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara bertahap.
Tahap pertama akan dilaksanakan dengan prioritas sasaran tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya, dan pemberi pelayanan publik termasuk TNI/Polri dan aparat hukum.
Untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi tersebut berjalan baik, diperlukan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan.