Geliat Objek Wisata Jawa Barat di Masa Pandemi, Jumlah Wisatawan Dibatasi, Tetap Beri Kenyamanan
Sejumlah objek wisata di Jawa Barat mulai membuka kunjungan untuk wisatawan, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
PROTOKOL kesehatan ketat mengiringi geliat berbagai destinasi wisata di Jawa Barat. Jumlah pengunjung dibatasi, bahkan diatur sejak dari tempat parkir.
Sejumlah objek wisata di Jawa Barat mulai membuka kunjungan untuk wisatawan, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
Waktu berkunjung pun dibatasi, termasuk interaksi dengan pengunjung lainnya. Tujuannya memberikan rasa aman dan nyaman pada pengunjung.
Kawasan Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Suspension Bridge di Situ Gunung, konservasi tukik atau anak penyu di Pangumbahan, Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, hingga bumi perkemahan di Kampung Cai Rancaupas telah dibuka sejak Agustus.
Wisatawan yang sudah rindu, dapat mengunjungi destinasi wisata alam yang indah di sejumlah daerah di Jawa Barat dengan protokol kesehatan.
Sejumlah destinasi wisata temantik di Jawa Barat seperti Gunung Padang, Suspension Bridge konservasi tukik serta bumi perkemahan di Kampungcai Rancaupas dipilih Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai lokasi sosialisasi protokol kesehatan atau Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
Tempat-tempat wisata edukasi tematik yang dipilih Kemenparekraf itu pun didatangi sejumlah mahasiswa, mojang jajaka Jawa Barat dan komunitas untuk menyosialisasikan penerapan CHSE.
Destinasi wisata pertama, yakni Gunung Padang, di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Gunung Padang berada di ketinggian 855 meter atas permukaan laut (dpl), udaranya sangat sejuk.
Hamparan kebun teh yang mengelilingi situs megalitikum yang dibangun pada 5.000 tahun sebelum masehi itu menambah nyaman tempat tersebut untuk melepas penat.

Dari Cianjur, perjalanan dilanjutkan ke tempat Suspension Bridge di Situ Gunung, Kabupaten Sukabumi, yang sempat menjadi primadona wisatawan karena menjadi jembatan gantung terpanjang di Indonesia, bahkan digadang-gadang sebagai salah satu jembatan gantung terpanjang di Asia.
Suspension Bridge memiliki panjang 243 meter dan lebar 18 meter yang melintang di atas ketinggian jurang mencapai 161 meter di atas permukaan tanah.
Dari sana, sosialisasi CHSE di tempat wisata berlanjut ke tempat konservasi tukik di pantai Pangumbahan, Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi.
Perjalanan dari Citarik menuju Pangbahan itu ditempuh dengan waktu sekitar hampir tiga jam.
Tiba di sana, peserta dapat mengetahui cara penangkaran tukik yang sering jadi tujuan para wisatawan lokal dan wisatawan asing.